InfoMalangRaya.com – Pemboman intens ‘Israel’ di Gaza pada Senin waktu setempat telah menyebabkan jurnalis Al Jazeera Hossam Shabat syahid.
Hossam, seorang jurnalis Al Jazeera Mubasher, menjadi syuhada setelah mobilnya dihantam oleh serangan udara ‘Israel’ di Beit Lahiya, Gaza utara pada Senin.
Salah satu koleganya di Al Jazeera, Tareq Abu Azzoum, mengungkapkan bahwa Hossam telah terluka akibat serangan ‘Israel’ namun “bersikeras untuk tetap bertugas” di Gaza.
Ini menjadikan Shabat sebagai jurnalis ke 251 yang dibunuh oleh penjajah ‘Israel’ dalam perang genosidanya di Gaza.
Melansir Zionism Observer, sejak Oktober tahun lalu, penjajah ‘Israel’ memasukkan Hossam ke dalam daftar pembunuhan ‘Israel’. Dia menjadi satu dari enam jurnalis Palestina yang dianggap sebagai ancaman oleh zionis.
This is Hossam’s team, and we are sharing his final message :“If you’re reading this, it means I have been killed—most likely targeted—by the Israeli occupation forces. When this all began, I was only 21 years old—a college student with dreams like anyone else. For past 18… pic.twitter.com/80aNO6wtfO
— حسام شبات (@HossamShabat) March 24, 2025
Dalam sebuah postingan di X, yang dibuat sebelum ia syahid, Shabat menulis, “Jika Anda membaca ini, itu berarti saya telah dibunuh – kemungkinan besar menjadi target – oleh pasukan pendudukan Israel.”
Shabat menulis bahwa selama 18 bulan terakhir perang, ia telah mendedikasikan “setiap momen” untuk rakyatnya.
“Saya mendokumentasikan kengerian di Gaza utara dari menit ke menit, bertekad untuk menunjukkan kepada dunia kebenaran yang mereka coba kubur. Saya tidur di trotoar, di sekolah, di tenda-tenda-di mana pun saya bisa. Setiap hari adalah pertempuran untuk bertahan hidup. Saya menahan lapar selama berbulan-bulan, namun saya tidak pernah meninggalkan orang-orang saya.”
“Saya meminta Anda sekarang: jangan berhenti berbicara tentang Gaza,” tambah Shabat. “Jangan biarkan dunia berpaling. Teruslah berjuang, teruslah menceritakan kisah kami – sampai Palestina merdeka.”
Sebelumnya pada hari Senin, serangan tentara Israel di Khan Younis, di selatan Gaza, juga menewaskan jurnalis Mohammad Mansour, yang bekerja untuk Palestine Today.
Abu Azzoum mengatakan bahwa Mansour terbunuh “di rumahnya … bersama istri dan putranya”, dalam sebuah serangan yang juga terjadi tanpa peringatan sebelumnya.*