Close Menu

    Subscribe to Updates

    Get the latest creative news from FooBar about art, design and business.

    What's Hot

    Fakta Menarik: 7 Manfaat Berenang untuk Perempuan!

    11 Juli 2025

    Gugatan Antitrust Apple, Mastercard dan Visa atas pembayaran telah diberhentikan

    11 Juli 2025

    Berikan Aset ke Kemensos, Wali Kota Malang Pastikan Dukung Sekolah Rakyat

    11 Juli 2025
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Trending
    • Fakta Menarik: 7 Manfaat Berenang untuk Perempuan!
    • Gugatan Antitrust Apple, Mastercard dan Visa atas pembayaran telah diberhentikan
    • Berikan Aset ke Kemensos, Wali Kota Malang Pastikan Dukung Sekolah Rakyat
    • Gejala dan Risiko RSV yang Mematikan pada Lansia
    • Rodrygo Jarang Bermain, Ini Alasan Xabi Alonso
    • Bojonegoro Ambil Peran Kunci di MUNAS V ADPMET, Kawal Swasembada Energi Nasional
    • Ambil Samsung Galaxy Watch 7 dengan harga rendah sepanjang masa
    • Tunisia Penjarakan Rached Ghannouchi 14 Tahun
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
      • KOTA MALANG
      • KABUPATEN MALANG
      • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • OLAHRAGA
    • RAGAM
      • TEKNOLOGI
      • UNDANG-UNDANG
      • WISATA & KULINER
      • KOMUNITAS
      • IMR ENGLISH
    • OPINI
    • COVER HARIAN IMR
    • LOGIN
    Info Malang RayaInfo Malang Raya
    • LIPUTAN KHUSUS
    • MALANG RAYA
    • KOTA MALANG
    • KABUPATEN MALANG
    • KOTA BATU
    • JAWA TIMUR
    • NASIONAL
    • INTERNASIONAL
    • OLAHRAGA
    • OPINI
    • RAGAM
    • KOMUNITAS
    • WISATA & KULINER
    • KAJIAN ISLAM
    • TEKNOLOGI
    • UNDANG-UNDANG
    • INFO PROPERTI & LOWONGAN KERJA
    • TIPS & TRIK
    • COVER HARIAN IMR
    • IMR TV
    • LOGIN
    Home»INTERNASIONAL»Sejarah, Kesetaraan, dan Peran dalam Islam
    INTERNASIONAL

    Sejarah, Kesetaraan, dan Peran dalam Islam

    By admin25 Maret 2025
    Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link
    Hadramaut Yaman

    Yaman melahirkan banyak ulama yang berkontribusi dalam dunia Islam, bahkan salah satu negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia, bersama Mesir, Palestina, Suriah, Lebanon, dan Arab Saudi

    InfoMalangRaya.com | BELAKANGAN nama Yaman kerap menjadi sasaran kritik dan bahkan “cemoohan” di berbagai platform media sosial, sering kali dengan nada sinis dan bahkan rasis. Seakan-akan Yaman hanya diingat sebagai negeri yang dikaitkan dengan klaim keturunan dan eksklusivitas sosial.

    Padahal, Yaman memiliki sejarah panjang dalam dunia Islam, memainkan peran penting dalam peradaban, dan bahkan memiliki hubungan erat dengan Indonesia, baik dalam sejarah keislaman maupun perjuangan kemerdekaan.

    Yaman dalam Islam: Negeri yang Diberkahi

    Secara historis, Yaman merupakan salah satu negeri yang memiliki keutamaan dalam pandangan Islam. Nabi Muhammad ﷺ pernah bersabda yang artinya: “Iman itu ada di Yaman, dan hikmah itu ada di Yaman.” (HR. Bukhari dan Muslim).

    Hadis ini dan di hadis-hadis lainnya, menunjukkan bahwa Yaman bukan sekadar wilayah geografis, tetapi pusat keilmuan dan kearifan dalam Islam.

    Negeri ini menjadi rumah bagi banyak ulama besar dan tempat hijrah berbagai etnis dan kelompok dari luar, termasuk para pendatang dari Basrah dan Kufah (Iraq) seperti Ahmad bin Isa Al-Muhajir.

    Ahmad bin Isa datang ke Yaman pada abad ke-10 dan menjadi cikal bakal kaum Ba’alawi, kelompok yang dikenal sebagai ulama dan pemimpin spiritual di Hadramaut.

    Keturunan mereka mengklaim nasabnya bersambung ke Rasulullah ﷺ melalui Sayyidah Fatimah, yang kemudian dikenal dengan gelar Sayyid atau Syarif untuk laki-laki, dan Syarifah untuk perempuan.

    Kaum Ba’alawi mendapat pengakuan dari suku-suku di Yaman, konon setelah utusan mereka bersumpah di depan Ka’bah, dan sejak itu memainkan peran sebagai penasihat spiritual dan pemimpin keagamaan.

    Mereka juga melakukan asimilasi dengan kalangan masyaikh, termasuk melalui pernikahan, yang semakin memperluas pengaruhnya.

    Keturunan mereka kemudian menyebar ke berbagai belahan dunia, termasuk ke Nusantara, dan memainkan peran penting dalam penyebaran Islam.

    Dinamika Sosial: Dari Yaman ke Nusantara

    Pengaruh Ba’alawi di Yaman sangat kuat, tetapi ketika mereka bermigrasi ke berbagai wilayah, terutama ke Nusantara, interaksi dengan komunitas Arab non-Ba’alawi pada awal abad ke-20, menciptakan dinamika baru.

    Di Indonesia, muncul perbedaan pandangan antara kelompok yang masih memegang kuat hierarki sosial berdasarkan keturunan dengan mereka yang mengusung kesetaraan dalam Islam.

    Puncaknya terjadi dengan lahirnya Al-Irsyad Al-Islamiyyah pada 6 September 1914 di Batavia. Gerakan ini, yang dipelopori oleh Syaikh Ahmad Surkati—ulama lulusan Makkah asal Sudan—menyerukan bahwa Islam menilai seseorang dari ilmu dan amalnya, bukan dari garis keturunan.

    Pandangan ini menantang struktur sosial yang selama ini dianggap tidak dapat diganggu gugat.

    Semangat kesetaraan yang dibawa Al-Irsyad Al-Islamiyyah tidak hanya menggugah komunitas Arab, tetapi juga menginspirasi pribumi untuk meninggalkan sistem feodal yang membelenggu.

    Ini sejalan dengan gagasan yang muncul dalam kelompok-kelompok pergerakan Islam yang sedikit banyak terinspirasi oleh gagasan Surkati, seperti Muhammadiyah dan Persatuan Islam. Demikian pula sikap revolusioner seseorang yang terilhami dengan gagasan kesetaraan seperti yang terlukis dalam novel “Student Hijo” yang ditulis oleh Marco Kartodikromo.

    Demikian pula dengan lahirnya Jong Islamieten Bond yang menjadi wadah bagi pemuda Muslim dalam membangun kesadaran nasional dan Islam progresif.

    Selain itu, menarik untuk dicatat bahwa dalam komunitas Arab di Nusantara, terdapat penghormatan khusus kepada pribumi yang dinikahi oleh para pendatang Yaman.

    Mereka diberikan gelar “Ahwal”, yang berarti saudara dari pihak ibu. Ini mencerminkan hubungan yang tidak hanya sebatas pernikahan, tetapi juga pengakuan terhadap keterikatan keluarga dan penghormatan terhadap keturunan mereka.

    Orang-orang Yaman yang datang ke Nusantara umumnya tidak membawa istri-istri mereka, melainkan menikahi wanita pribumi dan menetap secara permanen.

    Ini menunjukkan bahwa mereka berhijrah bukan untuk kembali ke tanah asalnya, tetapi untuk menjadikan Nusantara sebagai tanah air mereka yang baru. Dalam tradisi mereka, jika seseorang berhijrah, maka tempat ia menetap adalah tanah airnya yang sejati.

    Ada darah pribumi yang  mengalir deras di tubuh orang-orang Yaman, sebagaimana pepatah yang menjiwai dirinya dengan ungkapan “dimana bumi dipijak langit dijunjung, disanalah tanah airnya”.

    Yaman dan Kemerdekaan Indonesia

    Di tengah opini yang cenderung merendahkan Yaman, banyak yang lupa bahwa negara ini adalah salah satu yang pertama mengakui kemerdekaan Indonesia, bersama Mesir, Suriah, Lebanon, dan Arab Saudi.

    Pengakuan ini sangat penting dalam diplomasi internasional Indonesia yang masih baru merdeka.

    Harapan Memahami Yaman Secara Adil

    Yaman bukan sekadar negeri yang dikaitkan dengan klaim sosial golongan tertentu, melainkan negeri yang kaya akan sejarah, ilmu, dan kearifan.

    Pengaruh kaum Ba’alawi memang besar, tetapi Yaman juga melahirkan banyak ulama dari berbagai latar belakang yang berkontribusi dalam dunia Islam.

    Lebih dari itu, Islam mengajarkan bahwa kemuliaan seseorang tidak ditentukan oleh garis keturunan, tetapi oleh ketakwaan, ilmu, adab dan amalnya.

    Sejarah telah menunjukkan bahwa nilai kesetaraan dalam Islam menjadi pendorong bagi banyak gerakan pembaruan, termasuk di Indonesia.

    Oleh karena itu, daripada terus terjebak dalam narasi sinis dan prasangka, kita seharusnya belajar dari sejarah bahwa Islam adalah agama keadilan dan persaudaraan—dan Yaman adalah bagian penting dari kisah itu.*/Abdullah Abubakar Batarfie

    Jumlah Pembaca: 85

    Dalam dan Islam Kesetaraan peran Sejarah
    Share. Facebook Twitter WhatsApp Telegram Email Copy Link

    Berita Terkait

    Gugatan Antitrust Apple, Mastercard dan Visa atas pembayaran telah diberhentikan

    11 Juli 2025

    Tunisia Penjarakan Rached Ghannouchi 14 Tahun

    11 Juli 2025

    Bintang K-pop Taeil Dihukum Penjara Kasus Pemerkosaan

    10 Juli 2025
    Leave A Reply Cancel Reply

    banner 300250
    banner 300250
    banner 250250
    Search
    BERITA POPULER

    Bupati Malang Hadiri Kanjuruhan Street Race Edisi 13

    30 Maret 20241

    Ironi Psywar: Arema FC yang Dulu Dilecehkan, Kini Justru Menendang PSS Sleman

    24 Mei 20251

    10 Aplikasi Musik Tanpa Iklan Terbaik, Diunduh Jutaan Pengguna!

    25 April 2024124

    Pantun Pj. Walikota Malang Bikin Suasana Meriah di Acara Malang Raya Shopping Adventure 2024

    1 April 20242
    Facebook X (Twitter) Instagram YouTube
    • DISCLAIMER
    • INDEX BERITA
    • PEDOMAN MEDIA SIBER
    • REDAKSI
    © 2016 Infomalangraya. Designed by Mohenk.

    Type above and press Enter to search. Press Esc to cancel.