Sekolah Perempuan Muda Sukses Tekan Angka Perkawinan Anak

admin 8 Views
2 Min Read

InfoMalangRaya –
IMR, Badung: Kampanye stop perkawinan anak terus digelorakan, salah satunya oleh organisasi masyarakat Sekolah Perempuan Muda. Kehadiran Sekolah Perempuan Muda di Pulau Sabutung, Sulawesi Selatan membuat anga perkawinan anak menurun. Ketua Sekolah Perempuan Muda Pulau Sabutung, Fitri Ramadani menyampaikan bahwa sepanjang 2023 di kampungnya hampir tidak ada kasus perkawinan anak. Angka perkawinan anak juga berangsur menurun sejak terbentuk di Pulau Sabutung 2019 lalu. “Sudah banyak (yang menolak menikah dini) tahun 2023 itu hampir sudah tidak ada lagi perkawinan anak. Tahun 2022, 2023, dan 2024 ini sudah tidak ada lagi,” kata Fitri saat ditemui di Balai Budaya Giri Nata Mandala Puspem (Pusat Pemerintahan) Badung, Bali, Jumat (19/4/2024). Fitri mengatakan, sejak kehadiran Sekolah Perempuan Muda di wilayahnya, anak-anak muda jadi terbuka pandangannya. Ditambah pembekalan ilmu yang diberikan serta kampanye stop perkawinan anak yang selalu digencarkan. “Di kampung aja bisa ada lima kasus perkawinan anak per tahun. Untungnya ada Sekolah Perempuan Muda yang bisa mencegah,” kata Fitri. Fitri bercerita, awal terbentuknya Sekolah Perempuan Muda di Pulau Sabutung, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) Sulawesi Selatan pada 2019. Dulu, anggotanya masih 15 orang, saat ini sudah ada sekitar 20-30 orang.Ia mengenang, di antara 15 orang anggota itu ada beberapa yang hampir dinikahkan oleh orangtuanya. Namun, mimpi buruk itu tak jadi terwujud, sebab mereka sudah terlanjur masuk  Sekolah Perempuan Muda saat itu. “Ngga ada (anggota yang jadi korban perkawinan anak), tapi hampir dinikahkan sama orangtuanya. Untungnya dia sudah terlanjur masuk ke Sekolah Perempuan Muda, jadi sudah ada pegangannya, lalu ngga jadi (dinikahkan),” ujarnya. 

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Exit mobile version