Kedai Ronde Semarang Pak Yanto, Wisata Kuliner Tradisional di Surabaya
Kedai Ronde Semarang Pak Yanto yang berada di Jalan Dharmahusada, Surabaya, menawarkan pengalaman kuliner yang unik dan autentik. Meskipun tampak seperti kedai ronde biasa, tempat ini selalu ramai dengan pembeli yang berbaris untuk memilih berbagai varian minuman hangat. Dengan suasana yang nyaman dan menu yang beragam, kedai ini menjadi pilihan utama bagi masyarakat setempat maupun pengunjung.
Menu yang Beragam dan Menarik
Di dalam kedai, pelanggan dapat memilih dari berbagai jenis ronde seperti ronde campur, ronde balur, serabi aren, serta angsle. Setiap porsi disajikan dengan kuah jahe hangat yang memiliki aroma khas. Ronde besar berisi kacang tanah dan ronde kecil tanpa isi juga tersedia. Selain itu, terdapat variasi seperti degan, mutiara, kacang, dan pacar cina atau sagu mutiara berbentuk persegi panjang mirip jelly.
Kedai ini memiliki sekitar 10 meja yang masing-masing dapat menampung 4 hingga 6 orang. Para pengunjung bisa menikmati hidangan sambil duduk dan menikmati suasana yang hangat dan nyaman.
Proses Produksi yang Tradisional
Nike, istri dari Yanto, menjelaskan bahwa kedai ini menggunakan cara tradisional yang sudah turun-temurun sejak generasi ketiga. Proses pembuatan ronde dilakukan secara manual, mulai dari pengolahan bahan hingga penyajian. Kekenyalan ronde terasa pas, dengan isian kacang yang telah diolah, sedikit manis, dan balutan tepung berwarna merah muda yang lembut. Kuah jahe yang disajikan tidak terlalu pedas, sehingga cocok untuk berbagai kalangan.
Selain ronde campur, ada juga ronde balur yang merupakan variasi dari wedang ronde. Bola-bola ronde terbuat dari tepung ketan, berisi olahan kacang tanah, dan disajikan dengan cara dibaluri kacang tanah sangrai. Kuah jahe terpisah tersedia untuk pelengkap.
Harga yang Terjangkau dan Waktu Operasional
Harga menu di kedai ini sangat terjangkau, mulai dari Rp11 ribu untuk berbagai pilihan menu seperti ronde, angsle, serabi, tauwa, dan lainnya. Kedai ini buka mulai pukul 17.00 hingga 23.00 WIB setiap hari. Meski tidak terlalu penuh sesak, semakin malam jumlah pengunjung semakin bertambah.
Pada jam-jam tertentu, seperti pukul 8 hingga 11 malam, kedai ini sangat ramai. Bahkan, pada akhir pekan, semua meja penuh dengan pengunjung. Area parkir yang luas juga sering digunakan oleh para pelanggan yang datang dengan mobil.
Sejarah dan Peran Bu Rudy
Kedai Ronde Semarang Pak Yanto telah berdiri sejak dua dekade lalu. Yanto dan istri mengelola usaha keluarga ini selama 20 tahun. Sebelumnya, keluarga Yanto telah menjalani usaha ronde sejak 1975. Awalnya, mereka membuka usaha di daerah Kapasan, lalu Manyar, dan akhirnya berpindah ke area Pusol Bu Rudy Dharmahusada.
Bu Rudy memberikan dukungan besar dalam menyediakan tempat jualan dan menjadi mentor dalam pengelolaan usaha. Ia mengajarkan pentingnya keramahan, kualitas rasa, dan kenyamanan pelanggan. Nike mengaku banyak belajar dari Bu Rudy, termasuk dalam hal pelayanan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
Pesan Bu Rudy untuk Pengusaha Muda
Bu Rudy, seorang pengusaha kuliner senior Surabaya, menyampaikan pesan penting kepada para pengusaha muda. Ia menekankan pentingnya menjaga kualitas rasa dan keramahan saat melayani pelanggan. Ia juga menekankan bahwa ucapan terima kasih adalah kunci sukses dalam berbisnis.
“Harus grapyak (ramah), ucap terimakasih, iku nggak bondo (mengucap terimakasih itu tidak pakai modal) jadi selalu ucapkan terimakasih. Itu kunci berbisnis dan lestarikan terus makanan tradisional,” ujarnya.
Dengan kombinasi antara tradisi dan inovasi, Kedai Ronde Semarang Pak Yanto terus menjadi tempat favorit bagi pecinta kuliner tradisional di Surabaya.