InfoMalangRaya.com – Seorang imam masjid di Newark, negara bagian New Jersey, Amerika Serikat, menghembuskan nafas terakhirnya usai ditembak orang tak dikenal, lapor pihak berwenang setempat.
Jaksa Agung New Jersey Matt Platkin mengatakan pada hari Rabu bahwa kematian Imam Hassan Sharif akan dirasakan di seluruh negara bagian dan kota, dan menambahkan bahwa tidak ada bukti yang mengindikasikan bahwa penembakan tersebut dilatarbelakangi oleh bias anti-Muslim.
Hassan Syarif tersebut sedang berada di dalam kendaraannya ketika ditembak beberapa kali di dekat masjid, kata Jaksa Penuntut Essex County, Ted Stephens, dalam sebuah konferensi pers.
Kepolisian berusaha untuk mengidentifikasi dan menangkap pelaku penembakan. Mereka juga mengaku belum mengetahui motif di balik pembunuhan pemuka agama Islam tersebut, namun gubernur berjanji akan melakukan apa saja yang mungkin untuk melindungi rumah ibadah.
Imam Hassan ditembak setelah pukul 6 pagi di luar masjid Masjid-Muhammad-Newark, Direktur Keamanan Publik Newark Fritz Frage mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui email.
Korban dibawa ke Rumah Sakit Universitas terdekat dalam kondisi kritis, kata pihak berwenang, tetapi kemudian meninggal karena luka-lukanya.
Baca juga: Meningkatnya Islamofobia di Thailand di Tengah Serangan ‘Israel’ Ke Gaza
Frage mengatakan bahwa penembakan tersebut sedang diselidiki, dan tidak ada informasi lain yang tersedia.
“Pada saat komunitas Muslim prihatin dengan meningkatnya insiden bias dan kejahatan, saya ingin meyakinkan komunitas Muslim dan orang-orang dari semua agama bahwa kami akan melakukan segala daya kami untuk menjaga semua warga tetap aman, terutama di dalam atau di dekat rumah ibadah kami,” demikian pernyataan Gubernur Phil Murphy.
Islamofobia di Amerika
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) cabang New Jersey, organisasi hak-hak sipil Muslim terbesar di Amerika, mengatakan bahwa mereka sedang mengumpulkan informasi dan mendesak masyarakat untuk menghubungi polisi setempat.
“Kami sangat prihatin dengan kejadian ini dan berdoa untuk kesembuhan imam tersebut,” ujar juru bicara CAIR-NJ, Dina Sayedahmed, dalam sebuah pernyataan.
Serangan Islamofobia di Amerika Serikat telah meningkat sejak dimulainya perang brutal “Israel” di Gaza yang terkepung, di mana “Israel” telah menewaskan sedikitnya 22.313 warga Palestina dan melukai 57.296 orang ketika membombardir kota-kota besar dan kecil serta kamp-kamp pengungsi di daerah kantung tersebut.
Pada bulan Oktober, Wadea Al-Fayoume, 6 tahun, seorang anak laki-laki Muslim, ditikam hingga tewas dalam sebuah serangan yang menargetkan dia dan ibunya karena agama mereka dan sebagai tanggapan atas perang “Israel” yang sedang berlangsung di Gaza.*
Baca juga: Mantan Penasihat Obama: Meski Kami Bunuh 4.000 Anak-Anak Palestina, Itu Tidak Cukup