InfoMalangRaya, Indonesia – Sepp Maier memang mengkritik cara manajemen Bayern Munich memecat Oliver Kahn dan Hasan Salihamidzic. Meskipun demikian, dia menilai pemecatan itu bukan tanpa dasar.
Maier secara khusus menunjuk kesalahan fatal sekaligus mendasar yang dilakukan Kahn sebagai CEO Bayern. Itu adalah kegagalan menyesuaikan karakter dan sifatnya dengan jabatan yang diemban.
“Oli selalu jadi serigala penyendiri. Dia hanya terpaku pada kesuksesan. Kiper adalah kelompok yang terpisah dan tak ada kaitannya dengan tim. Sekarang pun masih seperti itu,” urai Sepp Maier seperti dikutip InfoMalangRaya dari Sport1.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan, “Oli selalu berjalan sendiri. Dia tak menoleh ke kanan dan kiri. Itu berfungsi saat jadi kiper, tapi tidak demikian saat berada di posisi manajerial Bayern.”
Secara spesifik, Maier lantas melontarkan kritik. “Di manajemen, Anda harus bicara dengan para pegawai untuk mendapatkan pendapat. Oli terlalu mendengarkan para penasihatnya. Dia sebetulnya tak butuh mereka,” kata Maier.
Sepp Maier Sebut Soal Karma
Sementara itu, soal kekacauan yang terjadi di Bayern Munich saat ini, Sepp Maier menilai bukan cuma kesalahan Oliver Kahn. Dia mengingatkan, ada banyak putusan kolektif yang ternyata tak sesuai harapan.
“Ada begitu banyak kesalahan yang telah dibuat. Bukan hanya dari Oli. Itu dimulai pembelian Julian Nagelsmann, pelatih dari klub lain, dan kemudian memberinya kontrak 5 tahun,” ujar Maier lagi.
Pria berumur 79 tahun itu menambahkan, “Mereka ingin membangun era baru bersama Nagelsmann. Namun, era baru itu tak dibutuhkan. Mereka telah 10 kali juara secara beruntun.”
Bicara soal Nagelsmann, kiper yang membawa Jerman Barat juara Piala Dunia 1974 itu menyebut sesuatu yang menarik. Menurut dia, bisa saja pemecatan Kahn adalah karma dari yang telah dilakukannya kepada Nagelsmann.
“Cara Nagelsmann didepak juga tidaklah elok. Dilakukan dalam operasi malam dan berkabut. Itu bukan gaya yang baik. Brazzo dan Oli tak perlu terkejut ketika mereka juga disingkirkan dengan cara seperti itu,” ucap dia.