InfoMalangRaya.com– Lalu lintas maritim di Laut Merah naik 60 persen menjadi 36-37 kapal per hari sejak Agustus 2024, tetapi jumlah itu masih di bawah dari masa sebelum kelompok Houthi Yaman melancarkan serangan terhadap kapal-kapal yang berlayar di kawasan itu. Demikian menurut komandan misi EUNAVFOR Aspides.
Operasi Aspides merupakan misi angkatan laut Uni Eropa untuk menghadapi serangan Houthi di sekitar Laut Merah.
Jumlah kapal niaga yang melintasi selat sempit Bab Al-Mandab naik setelah serangan rudal dan drone Houthi mereda, serta Amerika Serikat dan Houthi menandatangani kesepakatan gencatan senjata, kata Laksamana Muda Vasileios Gryparis dalam wawancara di Madrid, Spanyol, seperti dilansir Reuters Kamis (5/6/2025).
Lalu lintas kapal mencapai titik terendah 20-23 per hari pada Agustus 2024. Bandingkan dengan 72-75 kapal per hari sebelum Houthi mulai menyerang kapal-kapal yang melintasi Laut Merah pada November 2023 dengan alasan mendukung perjuangan rakyat Gaza melawan Zionis Israel.
Misi Aspides, yang dibentuk untuk menjaga keamanan navigasi di jalur perdagangan strategis yang menghubungkan Mediterania dengan Teluk Asia melalui Terusan Suez, diperluas pada bulan Februari, ketika misi itu juga ditugaskan untuk melacak pengiriman senjata ilegal dan memantau kapal pembawa minyak Rusia, yang sedang dijatuhi sanksi oleh Barat.
Serangan terakhir atas sebuah kapal niaga terjadi pada November 2024 dan Houthi juga mempersempit target mereka, yaitu hanya menyasar kapal-kapal Israel dan kapal yang berhubungan dengan Israel atau sudah/akan berlabuh di pelabuhan Israel, kata Gryparis.
“Jika kapal Anda memenuhi kriteria tersebut… ada kemungkinan besar — lebih dari 99 persen — bahwa kapal Anda tidak akan menjadi sasaran Houthi,” imbuh Gryparis.
Namun demikian, Gryparis mengatakan dia tidak menjamin bahwa kapal niaga itu pasti tidak akan diserang.
Sejumlah perusahaan enggan menggunakan rute tersebut disebabkan Aspides tidak memiliki cukup armada untuk mengawal setiap kapal yang melintas di Laut Merah. Apabila sebuah kapal berharap mendapatkan pengawalan untuk melintasi rute itu, mereka akan mengalami keterlambatan setidaknya satu pekan, kata Gryparis.
Dia mengatakan Aspides memiliki dua sampai tiga kapal yang beroperasi pada satu waktu, dan telah meminta UE untuk menyediakan 10 kapal guna meningkatkan kapasitasnya untuk menjalankan tugas perlindungan.
Sejauh ini Aspides sudah memberikan perlindungan kepada 476 kapal, menembak jatuh 18 drone, menghancurkan dua perahu yang dioperasikan dari jarak jauh untuk menyerang kapal-kapal besar yang sedang berlayar, serta mencegat empat rudal balistik, papar Gryparis.*