InfoMalangRaya.com– Sekitar seratus orang pemegang paspor Inggris berhasil dikeluarkan dari Jalur Gaza lewat perbatasan Rafah, Mesir. Termasuk di antara mereka adalah dua mertua dari Menteri Pertama Skotlandia.
Dilansir The Guardian, per hari Jumat (3/11/2023) tercatat 127 orang yang tercantum dalam daftar Inggris untuk dievakuasi dari Mesir sejak perbatasan Rafah dibuka pada hari Rabu.
Termasuk di dalam daftar itu adalah kwdua orangtua istri PM Skotlandia Humza Yousaf, Nadia El-Nakla.
“Kami sangat senang mengonfirmasi bahwa orangtua Nadia sudah bisa meninggalkan Gaza melalui penyeberangan Rafah pagi ini,” kata Yousaf, seraya menyampaikan rasa sedih atas penderitaan yang dialami penduduk Gaza.
“Kami akan terus bersuara untuk menghentikan pembunuhan dan penderitaan rakyat Gaza yang tidak bersalah,” kata Yousaf.
Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan perbatasan Rafah dibuka hanya untuk beberapa saat saja dan dengan pengontrolan ketat untuk memungkinkan beberapa kelompok warga asing tertentu dan orang yang terluka untuk keluar dari Gaza.
Hari Kamis, sejumlah warga Inggris dari gelombang pertama yang berhasil menyeberang ke Mesir menceritakan bagaimana “kacaunya” perbatasan Rafah, dan mereka merasa “ditelantarkan” oleh pemerintah Inggris.
Sampai saat ini diketahui beberapa ratus warga Inggris masih terjebak di Gaza, bersama dengan sekitar 7.000 warga asing lain yang sudah terdaftar oleh kedutaan masing-masing negara mereka dan otoritas Mesir.
The Guardian melaporkan pihaknya mengetahui pula ada beberapa oranga yang tidak terdaftar dapat melintasi perbatasan dan memasuki wilayah Mesir dengan dokumen.*