InfoMalangRaya.com – Klub sepak bola Aston Villa, melarang suporter Maccabi Tel Aviv untuk bertandang pada laga Europa League pada November mendatang. Larangan tersebut, menurut klub Liga Premier Inggris itu, diambil karena alasan keamanan.Pembuat onarStandar Ganda
“Aston Villa dapat mengonfirmasi bahwa klub telah diberitahu bahwa tidak ada penggemar tandang yang boleh menghadiri pertandingan Liga Europa UEFA melawan Maccabi Tel Aviv pada hari Kamis, 6 November, sesuai instruksi dari Safety Advisory Group (SAG),” bunyi pernyataan Aston Villa pada Kamis (16/10/2025).
“Setelah pertemuan sore ini, SAG telah secara resmi menulis surat kepada klub dan UEFA untuk memberi tahu bahwa tidak ada penggemar tandang yang diizinkan menghadiri Villa Park untuk pertandingan ini,” tambah pernyataan tersebut.
Langkah ini diambil di tengah semakin kuatnya tekanan terhadap ‘Israel’ atas genosida mereka di Gaza, dengan hampir setiap pertandingan yang diikuti tim tersebut diwarnai demonstrasi pro-Palestina.
Meski begitu, larangan tandang itu dikecam oleh PM Inggris Keir Starmer. Ia menuduh klub dan pihak berwenang terkait bersikap anti-semit.
Keputusan itu juga mendapat kecaman dari Menlu ‘Israel’ Gideon Saar. Dia mendesak pemerintah Inggris untuk mencabut larangan tersebut.
“Keputusan yang memalukan! Saya mendesak pihak berwenang Inggris untuk membatalkan keputusan pengecut ini!” katanya di X.
Pembuat onar
Suporter Israel yang menonton pertandingan tandang di seluruh Eropa semakin menjadi masalah, terutama sejak dimulainya genosida ‘Israel’ di Gaza, karena perilaku agresif dan sikap mereka.
Pada bulan September, ibu kota Belanda, Amsterdam, melarang masuk suporter Maccabi Tel Aviv ke kota tersebut jika mereka dianggap berkontribusi pada “pendudukan atau rasisme.”
Langkah ini diambil setahun setelah suporter Maccabi Tel Aviv berbuat onar dan memicu kekerasan di kota tersebut saat pertandingan melawan Ajax Amsterdam, di mana mereka merobek bendera Palestina di properti pribadi.
Video yang dibagikan secara luas di media sosial menggambarkan suporter Maccabi tidak hanya merusak properti pribadi tetapi juga menyerang seorang sopir taksi lokal dan bahkan berhadapan dengan petugas penegak hukum.
Laporan lain mengatakan para hooligan Israel dilaporkan menyanyikan yel-yel: “Biarkan IDF (tentara Israel) memperkosa orang Arab” dan “Tidak ada sekolah di Gaza karena tidak ada anak-anak yang tersisa.”
Standar Ganda
Badan penyelenggara sepak bola, FIFA, baru-baru ini mendapat tekanan setelah banyak pihak mendesaknya untuk melarang ‘Israel’ berkompetisi di kompetisi internasional.
Namun, FIFA mengatakan tidak akan melarang Israel karena “tidak dapat menyelesaikan masalah geopolitik.”
Banyak pihak menuduh FIFA menerapkan standar ganda setelah menolak melarang Israel, sementara segera melarang Rusia atas perangnya di Ukraina.
Sejumlah pihak lain mulai menuntut agar larangan Rusia dicabut.
Di sisi lain, para penggemar terus menekan. Para penggemar Norwegia mengubah Stadion Ullevaal menjadi lautan bendera Palestina saat mereka menang 5-0 atas Israel di kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 11 Oktober.
Pada 15 Oktober, sekitar 10.000 demonstran pro-Palestina dari Italia berdemonstrasi menentang pertandingan kualifikasi Piala Dunia melawan ‘Israel’.
Polisi merespons aksi tersebut dengan keras, menembakkan meriam air dan gas air mata.*