InfoMalangRaya –
Sertifikasi Tenaga Kerja Berdaya Saing Global
Sedikitnya 12 ribu tenaga kerja konstruksi Indonesia tersertifikasi. Kini mereka memiliki tingkat keahlian sesuai standar nasional dan mendapat pengakuan Internasional.
Penjabat (Pj) Bupati Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) Apriyadi Mahmud dengan sigap memasang rompi dan helm kuning kepada tiga orang pekerja. Itulah tanda penyematan secara simbolis dimulainya kegiatan pembekalan dan uji sertifikasi para tenaga kerja konstruksi (TKK) Muba yang berlangsung di Gedung Muba Vocational Center (MVC), Palembang.
Merujuk laporan www.infopublik.id, sebanyak 99 orang TKK mengikuti acara yang diselenggarakan Balai Jasa Konstruksi Wilayah (BJKW) II Palembang, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Konstruksi, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), tersebut yang berlangsung selama tiga hari, 23–25 Juni 2023.
Pemerintah, melalui Kementerian PUPR, memang terus membina masyarakat jasa konstruksi dalam hal kompetensi, profesionalisme, dan produktivitas. Sebelumnya, Ditjen Bina Konstruksi telah melaporkan target pelatihan dan sertifikasi TKK pada Tahun Anggaran 2023 mencapai sebanyak 34.391 orang TKK. Hingga kini, realisasinya telah mencapai 35% dengan jumlah 12.000 orang TKK.
“Rinciannya, 1.538 orang TKK Reguler, 2.615 orang TKK IKN, dan 7.847 orang TKK Vokasi,” kata Rachman Arief Dienaputra, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Konstruksi, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama dengan Komisi V DPR RI, Selasa (20/6/2023), seperti dikutip binakonstruksi.pu.go.id.
Maka yang menjadi pedoman adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI). “Jadi, sekali TKK itu bersertifikat, maka kompetensinya sama untuk tingkat nasional. Bahkan akan sama dengan standar yang di luar negeri,” kata Rachman lagi.
PUPR, lanjut Rachman, akan terus menargetkan “memukul rata” seluruh TKK bersertifikasi dan menempatkannya pada standar Internasional.
Manfaat Nyata
Sertifikasi TKK bertujuan memberikan jaminan bahwa tenaga kerja memiliki keterampilan, pengetahuan, dan kompetensi yang diperlukan untuk melaksanakan tugas-tugas dalam pekerjaan konstruksi dengan baik dan aman.
Proses sertifikasi biasanya melibatkan evaluasi pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman kerja melalui ujian teori dan praktik. Lembaga yang berwenang menerbitkan sertifikat TKK tak lain adalah Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang telah terakreditasi oleh Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Manfaat yang dapat diambil dari proses sertifikasi TKK ini antara lain:
- Standar profesionalisme:
Konsistensi sertifikasi nasional yang diakui secara internasional membantu menetapkan standar profesionalisme dan diakui secara global dalam industri konstruksi. Artinya, TKK dianggap telah memenuhi persyaratan kompetensi yang ditetapkan oleh organisasi atau badan sertifikasi internasional. Hal ini tentu dapat membangun kepercayaan hingga jaminan kepada pihak-pihak terkait yang bekerja sama.
- Pengakuan dan akreditasi:
Pengakuan dan akreditasi yang luas di tingkat global, membantu TKK diakui oleh perusahaan dan organisasi di banyak negara. Sehingga, lebih mudah untuk melamar pekerjaan di luar negeri atau bekerja dalam proyek internasional.
- Daya Saing Global:
TKK mendapatkan keunggulan yang kompetitif dalam pasar global. Dalam persaingan yang semakin ketat sekarang ini, sertifikasi internasional membantu TKK membedakan diri dari pesaing dan meningkatkan peluang merek untuk terpilih.
- Keamanan dan kualitas:
TKK dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap praktik konstruksi yang aman dan berkualitas tinggi, dengan keamanan dan kualitas konstruksi yang dipegang teguh oleh sertifikasi internasional. Ini penting dalam memastikan keselamatan pekerja dan pemakai bangunan serta keandalan dan keberlanjutan proyek konstruksi.
- Mobilitas Profesional:
Dengan memiliki sertifikasi tingkat nasional yang diakui internasional, mobilitas profesional bagi TKK lebih gampang, mengejar karier mereka ke negara lain dan bekerja di berbagai proyek internasional. Ini membuka peluang baru, memperluas jaringan profesional, dan memberikan pengalaman yang berharga dalam konteks global.
Pembinaan Konstruksi PUPR
Selanjutnya, Rachman juga menjelaskan, Kementerian PUPR terus melatih dan meningkatkan kompetensi TKK untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN). “Kita sebenarnya sudah banyak melakukan pelatihan di IKN, hampir 2.739 tenaga kerja sudah kita latih,” kata Rachman, di Kompleks DPR RI, Selasa (20/6/2023), kepada pers.
Beberapa alasan pentingnya pembinaan konstruksi antara lain:
- Peningkatan Kualitas:
Memberikan dampak positif pada kualitas proyek konstruksi, keandalan struktural, dan keselamatan bangunan. Dengan meningkatkan kualitas pekerjaan konstruksi secara keseluruhan. Melalui pelatihan, Pendidikan, dan pengembangan keterampilan, para profesional dan pekerja di bidang konstruksi dapat meningkatkan kompetensi mereka, memperoleh pengetahuan baru, dan mengikuti praktik terbaik dalam industri.
- Keamanan dan Keselamatan:
Peran penting dari bina konstruksi dalam meningkatkan keamanan dan keselamatan di industri konstruksi. Dengan memberikan pelatihan yang tepat, edukasi tentang praktik kerja yang aman, dan kesadaran akan risiko dan bahaya di tempat kerja, dapat membantu mengurangi risiko kecelakaan kerja, cedera, dan kerugian manusia di sektor konstruksi.
- Peningkatan produktivitas:
Para profesional dan pekerja di bidang konstruksi menerima pengetahuan baru, keterampilan lanjutan, dan pemahaman tentang teknologi dan metodologi terbaru. Sehingga, mengurangi waktu proyek, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya.
- Inovasi dan Pembangunan Berkelanjutan:
Ini juga mendorong inovasi di industri konstruksi. Dengan terus mempelajari dan menerapkan praktik terkini, teknologi baru, dan metode konstruksi yang ramah lingkungan, industri konstruksi dapat berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan. Ini mencakup penggunaan bahan dan sumber daya yang lebih efisien, energi terbarukan, pengelolaan limbah yang lebih baik, dan desain yang lebih ramah lingkungan.
- Peningkatan Reputasi Industri:
Dengan melakukan bina konstruksi yang efektif, industri konstruksi dapat meningkatkan reputasinya secara keseluruhan. Profesionalisme yang ditingkatkan, kualitas pekerjaan yang lebih baik, dan komitmen terhadap keamanan dan keberlanjutan dapat membantu membangun kepercayaan publik. Memenangkan kepercayaan klien, menghadapi persaingan, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif.
Penulis: Dwitri Waluyo
Redaktur: Ratna Nuraini/Elvira Inda Sari