Setelah “Menyerang” Amerika Serikat, Arcturus Terdetesi di Indonesia

NASIONAL538 Dilihat

InfoMalangRaya.com— Dalam keterangannya kepada media, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, dr Siti Nadia Tarmizi memastikan Covid-19 varian Arcturus atau Omicron XBB.1.16 telah masuk ke Indonesia. Kementerian Kesehatan mengatakan pihaknya mencatat dua pasien kasus Arcturus asal Jakarta.
“Sampelnya ditemukan positif Maret minggu keempat. Keduanya dari Jakarta,” kata dr Siti Nadia Tarmizi kepada Detik.com.
Nadia menyebutkan dua kasus itu seorang laki-laki berusia 54 tahun dan seorang perempuan berusia 33 tahun. Pasien laki-laki mengeluhkan gejala batuk, pilek, hingga nyeri otot. Sementara gejala pada pasien perempuan masih ditelusuri lebih lanjut.
Secara terpisah, Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dr Ngabila Salama, mengungkap pasien varian Arcturus yang terdeteksi di Jakarta memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri. Salah satu pasien, yang berjenis kelamin laki-laki, melakukan perjalanan dari India dan tiba di Jakarta pada 16 Maret 2023.
Pasien itu telah menjalani isolasi mandiri pasca-teridentifikasi positif pertengahan Maret dan dinyatakan sembuh awal April 2023. Terkait dengan status vaksinasi, kedua pasien positif varian Arcturus memiliki riwayat vaksin lengkap hingga dosis ketiga.
Menyerang Amerika
Subvarian Omicron XBB.1.16 atau dikenal dengan Arcturus yang menjadi penyebab lonjakan kasus Covid-19 di India kini telah terdeteksi di seluruh Amerika Serikat (AS), kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) sebagai dilaporkan oleh portal berita Wion News kemarin.
Varian baru menyumbang 7 persen dari kasus baru yang dilaporkan minggu ini di AS, kata CDS dalam buletin mingguannya Jumat lalu. Ini pertama kalinya CDC mengisolasi kasus Covid-19 di bawah subvarian XBB.1.16 karena sebelumnya semua infeksi virus corona digabungkan di bawah varian XBB saja.
Sebagian besar kasus Covid-19 yang tercatat di AS berasal dari varian XBB dengan XBB.1.5, juga dikenal sebagai Kraken, terhitung lebih dari 75 persen kasus di negara tersebut. Sementara itu, Asia Tenggara mengalami lonjakan kasus Covid-19 akibat Acturus.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), India, india, Thailand, Bangladesh, Nepal, Sri Lanka, Maladewa, Bhutan, dan Timor-Leste melaporkan peningkatan kasus Covid-19 hampir 500 persen dari bulan ke bulan. Kasus Covid-19 juga meningkat di kawasan Mediterania Timur dengan peningkatan tercatat lebih dari 100 persen dari bulan ke bulan.
Varian baru telah diidentifikasi di 29 negara sejauh ini dengan kasus berlipat ganda dari minggu terakhir bulan Maret hingga minggu pertama bulan ini, kata WHO Kamis lalu.
Arcturus lebih menular dan mampu menghindari kekebalan dibandingkan dengan pendahulunya, baik itu kekebalan yang diperoleh karena infeksi atau melalui vaksinasi. Gejalanya mirip dengan varian sebelumnya, namun dokter di India mencatat adanya perubahan gejala, terutama pada anak-anak dan lansia.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *