Infomalangraya.com –
Insiden itu terjadi di Tanur, sebuah kota pesisir di distrik Malappuram Kerala, dan operasi penyelamatan sedang berlangsung.
Sedikitnya 22 orang tewas setelah sebuah kapal bertingkat terbalik di lepas pantai kota Tanur di distrik Malappuram di negara bagian Kerala, India selatan, kata pihak berwenang setempat.
Kapal, yang membawa sekitar 40 penumpang, terbalik sekitar pukul 19:00 waktu setempat (13:30 GMT) pada Minggu malam karena penuh sesak, kata Abdul Nazar, pengawas junior polisi distrik Malappuram.
“Kami telah menemukan 22 jenazah, termasuk wanita dan anak-anak. Operasi penyelamatan masih berlangsung,” kata Moosa Vadakkethil, seorang pejabat pemadam kebakaran senior di Malappuram, Senin.
Belum jelas apa yang menyebabkan kapal wisata itu terbalik di dekat pantai Thooval Theeram di Tanur.
Kecelakaan kapal Malappuram | Korban tewas naik menjadi 22. Jumlah pasti orang yang bepergian dengan kapal itu tidak dapat dikonfirmasi. CM akan tiba di sini sekitar jam 9.30 pagi. Operasi pencarian sedang berlangsung. Tim NDRF, pemadam kebakaran, dan Scuba diving sedang melakukan operasi pencarian. Angkatan Laut… https://t.co/M2qZ2zAhCs pic.twitter.com/Bn7VjoaU23
— ANI (@ANI) 8 Mei 2023
Menteri Olahraga dan Perikanan V Abdurahiman, yang membantu mengoordinasikan upaya penyelamatan, mengatakan sebagian besar korban adalah anak-anak pada liburan sekolah.
Jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah karena kapal itu terjebak di perairan berlumpur dan ditarik keluar untuk menyelamatkan mereka yang terjebak di dalamnya, kata Abdurahiman kepada wartawan pada Minggu malam.
“Sedih atas hilangnya nyawa akibat kecelakaan kapal di Malappuram, Kerala,” kata Perdana Menteri India Narendra Modi dalam sebuah tweet.
Kepala menteri negara bagian, yang akan mengunjungi daerah itu pada Senin malam, men-tweet belasungkawa kepada keluarga korban dan mendesak otoritas distrik untuk mengawasi penyelamatan.
Senin telah dinyatakan sebagai hari berkabung resmi, kantor berita Press Trust of India melaporkan, mengutip pernyataan pemerintah.
Para penyintas menduga kapal itu penuh sesak, dengan sebagian besar penumpang tidak memiliki jaket pengaman, menurut laporan media India. Kapal itu juga dilaporkan tidak memiliki sertifikat keselamatan, kata situs web NDTV dalam laporannya.
Polisi telah mendaftarkan kasus pembunuhan yang tidak bersalah terhadap pemilik kapal, kata laporan setempat.
Kecelakaan berperahu sering terjadi di India, di mana banyak kapal penuh sesak dan tidak memiliki peralatan keselamatan yang memadai.
Pada September 2020, 12 orang tenggelam saat sebuah perahu wisata terbalik di Sungai Godavari yang meluap di negara bagian selatan Andhra Pradesh.
Pada Mei 2018, 30 orang tewas saat sebuah kapal terbalik di wilayah yang sama.