Sejarah Baru dalam Industri Otomotif Tiongkok
Perusahaan patungan SAIC-GM-Wuling (SGMW) mencatatkan sejarah baru dalam industri otomotif Tiongkok. Pada 22 Agustus 2025, mereka mengumumkan telah memproduksi unit MPV ke-8 juta, menjadikan SGMW sebagai produsen mobil pertama asal Tiongkok yang berhasil mencapai pencapaian ini. Pencapaian ini menunjukkan betapa besar dominasi SGMW dalam pasar kendaraan keluarga, khususnya di segmen MPV yang menjadi fokus utama mereka selama lebih dari sepuluh tahun terakhir.
Unit ke-8 juta yang keluar dari jalur produksi adalah Wuling Starlight 730, sebuah MPV modern yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen global. Mobil ini akan diluncurkan secara resmi di ajang Chengdu Auto Show 2025 akhir bulan Agustus. Sebelumnya, publik Indonesia sudah memiliki kesempatan melihat versi setir kanan mobil ini di GIIAS 2025 dengan nama Wuling Cortez Darion, yang menunjukkan ambisi SGMW untuk memperluas pasar internasional.
Dari Hongguang Hingga Starlight 730
SGMW memulai perjalanan mereka di segmen MPV pada tahun 2010 dengan meluncurkan Wuling Hongguang, yang populer sebagai mobil rakyat di Tiongkok karena harganya yang terjangkau dan kapasitas angkut yang besar. Setelah itu, SGMW terus memperluas jajaran produknya dengan model seperti Jia Chen, Zhengcheng, dan Kaijie. Kesuksesan ini tidak hanya membuat SGMW menguasai pasar domestik, tetapi juga memperkuat reputasinya di pasar luar negeri.
Kini, tongkat estafet kesuksesan itu dilanjutkan oleh Starlight 730. Model ini bukan hanya simbol capaian 8 juta produksi, tetapi juga menandai transisi SGMW menuju elektrifikasi dengan menyediakan pilihan mesin ramah lingkungan yang lebih modern dan teknologi tinggi.
Tiga Pilihan Mesin untuk Konsumen Global
Wuling Starlight 730 ditawarkan dalam tiga pilihan mesin untuk memenuhi kebutuhan konsumen global. Pertama, varian Battery Electric Vehicle (BEV) dengan motor listrik 100 kW dan baterai 54,5 kWh serta 60 kWh, mampu menempuh jarak 450–500 km berdasarkan uji CLTC.
Kedua, varian Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) yang menggabungkan mesin bensin 1,5L, motor listrik 150 kW, dan baterai 20,5 kWh dengan jangkauan listrik murni 100 km. Ketiga, varian Internal Combustion Engine (ICE) dengan mesin 1.5T 130 kW yang dipadukan dengan transmisi CVT, tetap menjadi pilihan bagi konsumen tradisional yang mengandalkan mesin bensin.
Dengan variasi ini, SGMW menunjukkan strategi globalnya: tetap menawarkan mesin bensin konvensional sambil memperluas opsi elektrifikasi untuk pasar yang lebih maju. Langkah ini memberi fleksibilitas tinggi bagi SGMW dalam menembus berbagai segmen konsumen baik dalam maupun luar negeri.
Desain Modern dan Dimensi Lapang
Secara dimensi, Starlight 730 memiliki panjang 4.910 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.770 mm, dan jarak sumbu roda 2.910 mm. Ukuran ini membuat kabinnya terasa lega, cocok untuk konsumen keluarga maupun kebutuhan perjalanan bisnis. Dari sisi eksterior, desainnya tampil modern dengan garis tegas dan sentuhan futuristik, khususnya pada varian listrik yang menggunakan grill tertutup khas mobil BEV.
Di bagian interior, mobil ini dibekali dengan sistem hiburan digital terkini serta fitur keselamatan aktif yang semakin menjadi standar di kelasnya. Hal ini menunjukkan ambisi SGMW untuk bersaing tidak hanya dalam hal harga, tetapi juga kualitas kenyamanan dan teknologi.
SGMW telah membuktikan diri sebagai pemain utama di pasar MPV dengan pencapaian 8 juta unit produksi. Wuling Starlight 730 menjadi representasi baru dari evolusi mereka, menggabungkan teknologi mesin konvensional dengan opsi elektrifikasi yang lebih ramah lingkungan. Kehadirannya di pasar internasional, termasuk Indonesia melalui Cortez Darion, mempertegas langkah besar SGMW untuk menjadi produsen global yang mampu bersaing dengan merek Jepang maupun Korea di segmen MPV modern.