Masalah Produksi Pertanian di Halmahera Timur
Gubernur Maluku Utara, Sherly Laos, mengungkapkan kekhawatirannya terhadap rendahnya produksi pertanian di wilayah Halmahera Timur. Hal ini disampaikannya setelah menghadiri Rapat Koordinasi Ketahanan Pangan Provinsi Maluku Utara Tahun 2025 yang berlangsung di Ternate pada Rabu (20/6/2025).
Selama kunjungan kerjanya ke Subaim, ia menemukan bahwa hasil panen padi masyarakat sangat rendah. Bahkan, beberapa petani hanya menghasilkan kurang dari satu ton per hektar. Subaim merupakan wilayah yang terletak di Kecamatan Wasile dan Wasile Timur, Halmahera Timur.
Menurut Sherly Laos, salah satu penyebab rendahnya produksi pertanian adalah adanya limbah tambang yang masuk ke saluran irigasi petani. Ia menyatakan bahwa kualitas padi yang dihasilkan sangat buruk, bahkan bisa dikatakan “kerdil” karena irigasinya tercemar oleh limbah tambang.
“Produksi padinya kerdil. Ada yang hasilnya tidak sampai satu ton per hektar, karena irigasinya sudah tercemar limbah tambang di sekitar wilayah itu,” ujar Sherly Laos.
Ia menjelaskan bahwa pemerintah provinsi telah mengirimkan surat resmi kepada pihak perusahaan tambang serta kementerian terkait untuk segera menindaklanjuti masalah ini. Tujuannya adalah agar limbah tersebut diperiksa dan, jika diperlukan, dialihkan agar tidak lagi mengalir ke saluran irigasi petani.
“Kita akan melakukan tanam serentak pada September nanti seluas 1.500 hektar. Saya tidak mau produksi petani terganggu karena limbah tambang,” tegas Gubernur.
Sherly juga menyampaikan bahwa kandungan nikel dalam limbah tambang dapat berdampak langsung pada kualitas tanah. Menurutnya, nikel bisa mengikat nutrisi yang ada di tanah, sehingga membuat tanaman padi menjadi kerdil.
“Nikel itu mengikat nutrisi yang ada di tanah, sehingga membuat padinya menjadi kerdil,” tambah Sherly Laos.
Ia berharap langkah cepat yang diambil pemerintah bersama pihak terkait dapat menyelamatkan produktivitas petani Halmahera Timur, sekaligus menjaga ketahanan pangan Maluku Utara secara keseluruhan.
Upaya Pemerintah dalam Meningkatkan Produksi Pertanian
Untuk meningkatkan produksi pertanian di wilayah tersebut, pemerintah provinsi berencana melakukan berbagai inisiatif. Salah satunya adalah program tanam serentak yang akan dilaksanakan pada bulan September mendatang. Rencana ini bertujuan untuk memastikan bahwa para petani dapat menghasilkan produksi yang lebih baik dan stabil.
Selain itu, pemerintah juga akan fokus pada pengawasan terhadap aktivitas tambang di sekitar daerah pertanian. Dengan adanya pengawasan yang ketat, diharapkan limbah tambang tidak lagi mengganggu sistem irigasi dan kualitas tanah.
Pemerintah juga berupaya untuk memberikan dukungan teknis dan pelatihan kepada petani, agar mereka dapat meningkatkan keterampilan dalam bercocok tanam. Dengan peningkatan keterampilan dan akses terhadap sumber daya yang lebih baik, diharapkan produksi pertanian dapat meningkat secara signifikan.
Selain itu, pemerintah juga akan memperkuat kerja sama dengan pihak swasta dan lembaga pendidikan untuk menciptakan inovasi dalam bidang pertanian. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan dapat mendorong perkembangan sektor pertanian yang lebih berkelanjutan.
Pentingnya Ketahanan Pangan
Ketahanan pangan menjadi prioritas utama bagi pemerintah provinsi Maluku Utara. Dengan produksi pertanian yang rendah, wilayah Halmahera Timur berisiko menghadapi krisis pangan. Oleh karena itu, upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah harus berjalan secara efektif dan berkelanjutan.
Pemerintah juga berkomitmen untuk melibatkan masyarakat dalam upaya meningkatkan ketahanan pangan. Dengan partisipasi aktif dari para petani, diharapkan dapat tercipta sistem pertanian yang lebih mandiri dan tangguh.
Selain itu, pemerintah juga akan memperhatikan aspek lingkungan dalam setiap kebijakan pertanian. Dengan menjaga keseimbangan antara pertanian dan lingkungan, diharapkan dapat menghindari dampak negatif dari aktivitas pertanian yang tidak berkelanjutan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, pemerintah berharap dapat menciptakan kondisi yang lebih baik bagi para petani dan masyarakat di wilayah Halmahera Timur. Dengan demikian, ketahanan pangan Maluku Utara dapat tercapai secara keseluruhan.