InfoMalangRaya, Indonesia – Perseteruan Shin Tae-yong dengan Ulsan HD setelah pemecatan pada pekan lalu terus berlanjut dan menyisakan bom waktu. Berdasarkan pernyataan beberapa pemain, bom waktu sangat mungkin meledak pada akhir November nanti ketika Ulsan telah menyelesaikan semua pertandingan musim ini.
Saat ini, Ulsan yang ditangani Noh Sang-rae sebagai pelatih sementara masih harus menjalani 5 laga sisa. Hasil 5 laga itu akan menentukan kepastian mereka bertahan di K League 1. Jika nantinya mengakhiri musim pada posisi ke-10 atau 11, mereka harus menjalani play-off penentuan satu tim yang terdegradasi ke K League 2.
Hal itu membuat fokus para pemain sepenuhnya tertuju ke sana. Mereka menepikan segala hal lain, termasuk perseteruan dengan Shin Tae-yong. Persoalan pemain Ulsan dengan STY kembali mencuat setelah Lee Chung-yong berselebrasi dengan gaya bermain golf setelah mencetak gol penalti lawan Gwangju FC, Sabtu (18/10/2025). Selebrasi itu disebut-sebut memang ditujukan untuk sang eks pelatih.
“Kita akan temukan siapa yang lebih setia kepada fan dan mencintai tim kami. Kami adalah para pemain yang masih ada di tim. Masih ada laga tersisa sehingga kupikir kami akan punya kesempatan berbicara mengenai hal itu setelah mencapai target ‘memalukan’ kami nanti,” ujar Lee Chung-yong seperti dikutip InfoMalangRaya dari Chosun Ilbo.
Kontroversi Shin Tae-yong
Sikap yang sama dalam menyikapi rumor perseteruan tim dengan Shin Tae-yong juga ditunjukkan dua pemain lain, yakni kapten Kim Young-kwon dan wakilnya, Joe Hyeon-woo. Seperti Lee Chung-yong, mereka mengesampingkan semua isu dan fokus pada sisa laga yang akan sangat menentukan nasib Ulsan HD.
“Kami harus terlebih dahulu mencapai target bertahan di liga, kemudian barulah bicara hal itu. Semua pemain merasakan hal yang sama dan kami telah berdiskusi. Kuharap kalian mengerti. Aku juga perlu bicara dengan klub. Tunggulah sedikit lebih lama,” kata Young-kwon. Sementara itu, Hyeon-woo berujar, “Aku hanya akan fokus pada laga. Kupikir akan ada yang lebih banyak dikatakan setelah musim usai.”
Shin Tae-yong didapuk sebagai pelatih Ulsan pada awal Agustus setelah Kim Pan-gon dipecat karena rentetan hasil buruk. Eks pelatih timnas Indonesia itu diharapkan mampu mengubah keadaan. Namun, dia gagal. Setelah 10 laga dengan hanya meraih 2 kemenangan, STY didepak. Pemecatannya diwarnai kontroversi. Salah satunya soal peralatan golf yang dibawa saat tim menjalani laga tandang.
Di samping itu, beredar pula kabar yang menyebutkan STY berlaku otoriter selama menangani Ulsan. Dia kerap melontarkan kata-kata kasar kepada para pemain. Hal itu menimbulkan keretakan di antara mereka. Apalagi, dia menilai sejumlah pemain senior, salah satunya Chung-yong, merongrong kepemimpinannya. Sekadar catatan, Chung-yong tak diturunkan dalam 6 laga terakhir STY di Ulsan.