Persebaya Surabaya Kembali Dihiasi Isu Pemecatan Manajer
Yahya Alkatiri, manajer Persebaya Surabaya, kembali menjadi sorotan setelah tim berjuluk Bajol Ijo mengalami hasil yang tidak memuaskan di BRI Super League 2025-2026. Kabar terbaru menyebutkan bahwa nama Yahya Alkatiri sudah tidak tercantum sebagai manajer Persebaya Surabaya di iLeague.id, laman resmi Super League Indonesia, pada Selasa, 18 November 2025.
Muncul isu jika pria yang ditunjuk sebagai manajer Persebaya sejak 3 April 2022 itu telah dibebastugaskan dari jabatannya. Bahkan, pencopotannya dilakukan usai laga PSBS Biak vs Persebaya yang berakhir imbang 0-0 dan dua pemain Green Force mendapat kartu merah. Meski demikian, hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari manajemen Persebaya Surabaya terkait kabar tersebut.
Isu ini menjadi heboh di media sosial (medsos), terlebih karena pencopotan terjadi menjelang duel panas Persebaya vs Arema FC di pekan ke-13 BRI Super League 2025-2026. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan klub dan bagaimana mereka akan menghadapi laga penting tersebut.
Profil Yahya Alkatiri
Yahya Alkatiri bukan orang asing di dunia sepakbola. Ia menjadi manajer Persebaya Surabaya sejak awal musim BRI Liga 1 2022-2023. Tepatnya 3 April 2022. Saat itu, Green Force masih di bawah pelatih Aji Santoso. Yahya menempati jabatan itu menggantikan Candra Wahyudi. Namun sebelumnya, pria berwajah Arab itu sudah familiar dengan Persebaya, karena sudah menjadi manajer tim Elite Pro Academy (EPA) pada 2019.
Bahkan, Yahya didapuk menjadi manajer di tiga kelompok umur sekaligus di internal Persebaya. Mulai U-16, U-18, dan U-20. Di bawah kepemimpinan Yahya Alkatiri, tim junior Persebaya mencatat prestasi cukup gemilang. Persebaya U-18 sukses lolos ke babak delapan besar. Lalu, tim U-16 berhasil menyabet peringkat ketiga. Sementara U-20 sukses menjuarai EPA Liga 1 U-20 Tahun 2019.
Sejumlah pemain di skuad Persebaya U-20 juga sukses promosi ke tim senior. Sebut saja Koko Ari Araya, Ernando Ari, Rizky Ridho. Setelah sukses bersama tim junior Persebaya, Yahya Alkatiri ‘naik kelas’ dengan menjadi Manajer Persik Kediri musim 2021-2022. Saat itu, ia berhasil membawa Persik terhindar dari degradasi dan finish di peringkat ke-11 klasemen akhir BRI Liga 1.
Menjelang bergulirnya Liga 1 2022-2023, Yahya Alkatiri dipulangkan Persebaya Surabaya dan mengisi posisi manajer yang ditinggalkan Candra Wahyudi. Saat itu, Yahya kembali mempromosikan beberapa pemain muda yang berstatus sebagai mantan anak didiknya. Sebut saja Arief Catur, Rizky Dwiyan, hingga Brylian Aldama.
Di musim pertamanya sebagai manajer, Persebaya Surabaya berhasil mengakhiri musim di peringkat ke-6 BRI Liga 1 2022-2023. Dalam perjalanan dan dinamika kompetisi yang cepat berubah, Persebaya tampil tidak konsisten di musim berikutnya. Rekrutmen pemain dianggap jadi salah satu penyebab. Yahya pun menjadi pihak yang paling disalahkan.
Puncaknya saat Persebaya yang hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan Persis Solo di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya pada Rabu, 13 Desember 2023. Yahya kemudian diistirahatkan setelah didemo Bonek. Musim ini, saat kompetisi berubah menjadi BRI Super League 2025-2026, kejadian itu terulang lagi. Yahya didesak out dari tim kebanggaan arek-arek Surabaya. Ini sebagai reaksi atas hasil yang didapat Persebaya tidak sesuai ekspektasi. Dari lima laga terakhir, Bajol Ijo hanya mendapat 6 poin hasil sekali menang, tiga kali imbang, dan sekali kalah.
Fokus pada Derby Jawa Timur
Sayang, hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi Persebaya Surabaya terkait rumor pencopotan Yahya Alkatiri. Bisa jadi manajemen dan tim pelatih sedang fokus untuk menghadapi Derby Jawa Timur Persebaya Surabaya vs Arema FC pada Sabtu, 22 November 2025, di Stadion GBT Surabaya.







