Desainer Spanyol Miguel Adrover Menolak Bekerja Sama dengan Rosalia Karena Diamnya Artis Terkait Konflik Palestina
Desainer busana asal Spanyol, Miguel Adrover, mengambil sikap tegas menolak bekerja sama dengan penyanyi Rosalia. Keputusan ini diambil karena sikap bungkam yang diambil oleh Rosalia terkait konflik di Palestina. Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Adrover melalui unggahan di media sosial Instagram.
Dalam pernyataannya, Adrover menjelaskan bahwa ia menolak permintaan dari tim Rosalia yang ingin memesan busana khusus untuk sebuah acara. Ia menegaskan bahwa keputusan ini muncul sebagai bentuk prinsip dan solidaritas terhadap rakyat Palestina. “Diam adalah bentuk keterlibatan, terutama ketika Anda memiliki platform yang didengar jutaan orang. Karena itu, Anda punya tanggung jawab untuk bersuara,” ujarnya.
Adrover juga membagikan tangkapan layar dari komunikasi antara timnya dan pihak Rosalia. Dalam balasan dari tim desainer, mereka menyampaikan pesan yang jelas, yaitu “Maaf, tetapi Miguel tidak bekerja sama dengan artis mana pun yang tidak secara terbuka mendukung Palestina”.
Meskipun menolak kerja sama, Adrover menekankan bahwa keputusannya bukanlah hasil dari sentimen pribadi. Ia bahkan menyatakan rasa kagum terhadap bakat dan prestasi Rosalia. Namun, dalam situasi kemanusiaan yang sedang berlangsung, diam tidak lagi menjadi pilihan yang dapat diterima.
“Aku mengagumimu atas bakat dan prestasimu. Namun saat ini, yang terpenting sekarang adalah melakukan hal yang benar,” tambahnya.
Latar Belakang Miguel Adrover di Dunia Mode
Meski nama Miguel Adrover mungkin tidak terlalu dikenal oleh publik umum, pengaruhnya di dunia mode sangat besar. Lahir di Mallorca, Spanyol, pada 1965, Adrover adalah seorang desainer otodidak yang meninggalkan sekolah di usia 12 tahun untuk membantu keluarganya di ladang. Gairah kreatifnya muncul bukan di Spanyol, melainkan di London pada era 1980-an, saat kota tersebut menjadi pusat eksperimental seni dan mode.
Menurut laporan dari berbagai sumber, Adrover menjalin hubungan erat dengan tokoh-tokoh penting seperti Leigh Bowery, Bodymap, dan Michael Clark. Hubungan terdekatnya adalah dengan desainer legendaris Alexander McQueen, yang ia bantu dalam berbagai proyek kreatif. Tahun 1995, Adrover pindah ke New York dan membuka butik avant-garde.
Empat tahun kemudian, ia meluncurkan label busana atas namanya sendiri dan langsung mendapatkan apresiasi tinggi. Pada 2000, ia memenangkan penghargaan Perry Ellis Award sebagai Best New Designer of The Year.
Keberanian dan Prinsip dalam Karya
Sejak awal kariernya, Adrover dikenal sebagai desainer radikal yang menentang arus utama industri mode. Ia menciptakan busana dari benda-benda bekas, bukan hanya sebagai pilihan estetika, tetapi juga sebagai pernyataan politik dan sosial. Karyanya sering kali mengejutkan dan menggugah, seperti kaus “I Love NY” yang diubah menjadi blus berenda hingga mantel Burberry yang dibalik dan dikenakan terbalik.
Keberaniannya dalam menyampaikan pendapat dan mengambil sikap jelas terlihat dalam keputusannya menolak bekerja sama dengan Rosalia. Ini menunjukkan bahwa bagi Adrover, seni dan mode bukan hanya tentang estetika, tetapi juga tentang kepedulian terhadap isu-isu sosial dan politik yang sedang berlangsung.