Film Animasi Merah Putih: One for All Mengundang Perhatian Publik
Film animasi Merah Putih: One for All kini menjadi sorotan publik. Setelah trailer pertamanya dirilis dan menyebar di berbagai platform seperti YouTube dan media sosial, banyak orang mulai memperbincangkan film ini. Namun, tidak semua tanggapan positif yang muncul. Sebagian kalangan menyampaikan kekhawatiran terkait kualitas animasi yang dinilai masih kurang halus dan gerakan karakter yang terlihat kaku.
Dalam trailer yang telah beredar, delapan karakter utama terlihat bergerak dengan gerakan yang terkesan tidak lancar. Gestur mereka tampak belum sepenuhnya luwes, sehingga menimbulkan pro dan kontra di kalangan penonton. Beberapa netizen bahkan membandingkan film ini dengan Jumbo, sebuah film animasi Indonesia yang baru saja dirilis beberapa bulan lalu.
Salah satu pengguna akun X menulis, “Dukung animasi tanah air sih dukung ya, tapi ga gini juga… Jumbo vs Merah Putih One for All… Yang satu ‘SKY HIGH’ dan yang satunya lagi…” Sementara itu, pengguna lain berkomentar, “Umm… Didn’t we just had Jumbo few months ago?”.
Film yang diproduksi oleh Perfiki Kreasindo ini diproduseri oleh Toto Soegriwo, serta disutradarai oleh Endiarto dan Bintang yang juga bertindak sebagai penulis cerita. Jadwal tayang perdana telah ditetapkan pada Kamis, 14 Agustus 2025, yang jatuh tepat menjelang peringatan HUT ke-80 RI.
Sinopsis Film Merah Putih: One for All
Dengan durasi sekitar 1 jam 10 menit dan kategori SU (Semua Umur), film ini mengisahkan sekelompok anak di sebuah desa yang sedang bersiap menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia. Mereka tergabung dalam Tim Merah Putih, sebuah kelompok khusus yang dipercaya menjaga bendera pusaka yang selalu dikibarkan setiap 17 Agustus.
Namun, tiga hari sebelum upacara, bendera tersebut tiba-tiba hilang secara misterius. Delapan anak dari berbagai latar belakang budaya—Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa—berkumpul untuk menjalankan misi penting, yaitu mencari kembali bendera tersebut.
Karakter-karakter utama dalam film ini adalah Neka, Yahya, Nabila Yasmin, Sky, Nathan, Billy, Rangga, dan Bintang. Mereka harus melewati berbagai tantangan, mulai dari menyeberangi sungai, menembus hutan, menghadapi badai, hingga belajar meredam ego masing-masing. Semua rintangan itu dihadapi demi satu tujuan, yaitu mengibarkan bendera pada Hari Kemerdekaan.
Melalui keberanian, kerja sama, dan kecintaan pada Tanah Air, mereka membuktikan bahwa perbedaan bukanlah penghalang, melainkan sumber kekuatan. Petualangan ini dilaporkan telah dirangkai dengan momen-momen lucu, tegang, haru, dan menginspirasi.
Harapan Terhadap Film Ini
Film Merah Putih: One for All diharapkan dapat menjadi tontonan yang sarat pesan persatuan, persahabatan, dan semangat nasionalisme. Dengan alur cerita yang menarik dan pesan moral yang kuat, film ini diharapkan mampu memberikan pengalaman menonton yang bermakna bagi penonton, khususnya generasi muda Indonesia.
Selain itu, film ini juga diharapkan dapat menjadi bagian dari upaya penguatan industri animasi lokal. Dengan keterlibatan sutradara dan penulis ternama, serta pesan-pesan yang relevan dengan nilai-nilai bangsa, Merah Putih: One for All memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu film animasi terbaik yang pernah dihasilkan oleh Indonesia.