Soal Angkot Listrik, Pemkot Jajaki Perusahaan Jepang

admin 150 Views
2 Min Read

Infomalangraya –  
MALANG KOTA – Wacana pengadaan angkot listrik terus dimatangkan. Salah satunya, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang melakukan penjajakan dengan perusahaan Jepang. Perusahaan itu bernama Arema Nusantara Electric Vehicle (EV)
Kepala Dishub Kota Malang Widjaja Saleh Putra mengatakan, pihaknya sudah tiga kali berkomunikasi dengan pengembang mobil listrik asal negeri Sakura itu. Komunikasi terbangun karena pemilik EV adalah warga Malang, namun menjadi pengusaha di Jepang

”Sudah ada penawaran dari Arema Nusantara EV untuk moda transportasi berbasis listrik.. Mereka menawarkan suatu moda (angkutan) yang memberdayakan sumber daya dari Malang,” tutur Jaya, kemarin.
Dia menerangkan, maksud sumber daya dari Malang yakni perakitan akan dilakukan di Bumi Arema. Atau bisa diartikan, katanya, pengadaan angkot listrik ini bersifat alih teknologi. Teknologi berasal dari Jepang, namun pembentukan angkot dibuat oleh tangan orang Indonesia. ”Semua yang merancang, kami harap dari Malang. Seperti karoseri (perakitan bodi kendaraan) di Malang kan banyak,” jelasnya.
Namun untuk merealisasikan ini, Jaya mengakui masih banyak hal yang harus disiapkan. Salah satunya soal kesiapan semua pihak, termasuk sopir angkot terkait kemungkinan perubahan yang bakal diterapkan.
”Kalau yang teknis sudah mulai kami kaji. Tapi yang perlu disiapkan adalah transmigrasi dari yang konvensional menuju listrik, termasuk skema seperti apa,” katanya. ”Yang berat kan migrasinya (perpindahan ke listrik) ini. Perlu hati-hati,” tambah pejabat eselon II B Pemkot Malang itu.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, kendaraan listrik menjadi alternatif pilihan untuk menghidupkan moda transportasi publik. Dia ingin angkot menjadi salah satu moda transportasi yang kembali digemari masyarakat.
Orang nomor satu di Pemkot Malang itu menambahkan, pengadaan angkot listrik merupakan langkah jangka panjang yang perlu disiapkan. Sementara langkah jangka pendek, katanya, memberikan bantuan sosial kepada sopir angkot. “Saya rasa mobil listrik bisa menjadi alternatif. Sejauh ini kami sudah mempelajari bagaimana manajemen angkutan publik dari sejumlah daerah,” tandas Sutiaji. (adk/dan)

Share This Article
Leave a Comment