InfoMalangRaya.com – Badan sepak bola Aljazair menunda semua pertandingan “sampai pemberitahuan lebih lanjut” untuk menunjukkan solidaritas terhadap Jalur Gaza yang telah dibombardir oleh serangan udara Israel, lapor Anadolu Agency Rabu (19/10/2023).
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Federasi Sepak Bola Aljazair (FAF) mengatakan pihaknya “memutuskan untuk menangguhkan semua kompetisi dan pertandingan sepak bola” untuk menunjukkan solidaritas kepada rakyat Palestina.
FAF mengatakan pihaknya “menghormati kenangan para martir yang terhormat dan mulia yang menjadi korban serangan biadab Zionis” di Gaza.
Badan tersebut mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka setuju untuk menjadi tuan rumah “semua pertandingan resmi dan non-resmi” tim sepak bola nasional Palestina untuk Piala Dunia FIFA 2026 dan kualifikasi Piala Asia 2027 dan untuk menanggung biaya yang terkait dengan acara tersebut.
Kepala sepak bola Aljazair, Walid Sadi, mengatakan Aljazair akan menjadi tuan rumah pertandingan Palestina vs Australia pada 21 November.
Palestina akan mengunjungi Lebanon pada 16 November di Uni Emirat Arab dalam kualifikasi Piala Dunia pertama mereka, beberapa hari sebelum pertandingan dengan Australia.
Sedikitnya 471 orang syahid dan 342 lainnya luka-luka dalam serangan udara penjajah Zionis ke Rumah Sakit Baptis Al-Ahli di Gaza pada Selasa malam, kata Kementerian Kesehatan Gaza pada Rabu.
Gaza telah mengalami krisis kemanusiaan yang mengerikan dengan tidak adanya aliran listrik, sementara air, makanan, bahan bakar dan pasokan medis semakin menipis.
Konflik dimulai pada 7 Oktober, ketika Hamas memulai Operasi Badai Al-Aqsa – sebuah serangan mendadak multi-cabang yang mencakup rentetan peluncuran roket dan penyusupan ke Israel melalui darat, laut, dan udara.
Hamas mengatakan bahwa serangan tersebut merupakan pembalasan atas penyerbuan Masjid Al-Aqsa dan meningkatnya kekerasan yang dilakukan oleh para pemukim ‘Israel’.
Militer Israel kemudian meluncurkan Operasi Pedang Besi terhadap target-target Hamas di Jalur Gaza.
Kepala PBB, Antonio Guterres, menyerukan “gencatan senjata kemanusiaan segera” untuk meringankan “penderitaan manusia yang luar biasa.”
Sedikitnya 3.478 warga Palestina telah terbunuh. Jumlah korban tewas di Israel mencapai lebih dari 1.400 orang.*