Seoul (IMR) – Titel Liga Europa musim lalu benar-benar istimewa bagi Son Heung-min. Itu menjadi gelar pertama dan terakhir bagi Tottenham Hotspur. Sebab, musim depan dia tak lagi berkostum Spurs.
“Ini (pergi dari Spurs, Red) keputusan tersulit dalam hidupku. Aku sangat bangga bisa bertahan di satu tim selama 10 tahun. Aku telah memberikan segalanya bagi kebaikan tim ini. Perjalanan yang sangat membanggakan,” ujar Son kepada The Korea Times.
Bersama Spurs, Son mencetak 173 gol dan 101 assist dalam 454 laga di semua ajang. Hebatnya, statistik tersebut dibukukan Son dengan bermain di enam posisi berbeda. Selain wide attacker kiri yang jadi spesialisasinya, dia juga sempat dimainkan sebagai striker, wide attacker kanan, second striker, gelandang serang, dan gelandang kiri.
Sebenarnya, kontrak pemain 33 tahun itu bersama Spurs masih ada semusim lagi. Tetapi, Son memilih untuk memutusnya pada musim panas ini karena merasa saat ini jadi yang paling tepat. Dia pergi ketika sukses memberi gelar dan masih berada di puncak performa.
Los Angeles FC kandidat terkuat jadi pelabuhan karier Son selanjutnya. Pembicaraan telah dilakukan sejak bulan lalu dan berjalan cukup positif.
Tetapi, LAFC tidak sendiri. Beberapa klub SPL (Saudi Pro League) juga dilaporkan meminati kapten timnas Korea Selatan itu dan lebih dulu melakukan pendekatan daripada LAFC.
“Aku butuh tantangan baru untuk karierku,” ucap Son. (dio)