Sosialisasi Empat Pilar dan Silaturahmi dengan Ulama serta Tokoh Masyarakat di Purbalingga
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dari Daerah Pemilihan VII, Taufik Abdullah, melakukan kegiatan sosialisasi empat pilar dan silaturahmi dengan para ulama serta tokoh masyarakat Kabupaten Purbalingga. Kegiatan ini berlangsung di Aula PM Collaboration Purbalingga pada hari Sabtu, 18 Oktober 2025.
Pada kesempatan tersebut, banyak peserta yang hadir, termasuk guru-guru swasta, menyampaikan keluhan terkait kesejahteraan mereka yang belum sepenuhnya diperhatikan. Guru honorer yang mengajar di sekolah-sekolah swasta memang memiliki nasib yang perlu diperjuangkan.
Taufik Abdullah menegaskan bahwa dirinya siap memperjuangkan aspirasi yang disampaikan oleh para guru honorer, khususnya yang ada di sekolah swasta, termasuk di Kabupaten Purbalingga. Menurutnya, saat ini kesejahteraan para guru yang masih berstatus honorer perlu ditingkatkan. Ia menilai bahwa negeri ini belum sepenuhnya berjalan secara adil, sehingga masih ada hal-hal yang perlu dipikirkan lebih lanjut.
Ia juga menekankan pentingnya pengawasan terhadap anggaran pendidikan sebesar 20 persen agar benar-benar digunakan sesuai peruntukannya. Jumlah guru swasta yang cukup besar menjadi salah satu alasan mengapa perlu adanya perhatian khusus.
“Termasuk penempatan guru yang diangkat menjadi PPPK juga masih meninggalkan sejumlah masalah,” ujarnya. Pasalnya, beberapa guru sering ditempatkan tidak di sekolah asal tempat mereka mengajar. Hal ini menjadi permasalahan yang perlu dicari solusi.
Dalam acara tersebut, para guru juga menyampaikan tanggung jawab mereka dalam mengawal program MBG, terutama di sekolah-sekolah yang berada di daerah terpencil. Menurut Taufik, perlu adanya keadilan bagi guru honorer yang mengajar di sekolah swasta serta masalah penempatan guru PPPK. Tugas tambahan dalam mengawal program MBG juga perlu mendapat perhatian.
Ia menegaskan bahwa hal-hal yang menjadi keluhan guru di Kabupaten Purbalingga akan dibawa dan disampaikan di forum yang lebih besar. Ditegaskannya lagi bahwa nasib para guru honorer yang honor mereka masih tidak layak perlu diperjuangkan.
Taufik mendukung penggunaan anggaran pendidikan sebesar 20 persen untuk memperbaiki kesejahteraan guru honorer. Ia menekankan bahwa jangan hanya siswa saja yang diperhatikan melalui program MBG ini, tetapi juga kesejahteraan guru perlu diperjuangkan.