Pengunduran Diri Dirut PT Agrinas Pangan Nusantara
Joao Angelo De Sousa Mota, Direktur Utama (Dirut) dari perusahaan BUMN PT Agrinas Pangan Nusantara, mengumumkan pengunduran dirinya dari jabatannya pada Senin (11/8/2025). Keputusan ini diambil setelah ia menjabat selama enam bulan sejak pertama kali ditunjuk pada 10 Februari 2025. Pengunduran diri ini disampaikan dalam sebuah konferensi pers yang digelar di Jakarta.
Dalam pernyataannya, Joao Mota menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat Indonesia, khususnya para petani, serta kepada negara dan Presiden yang telah menunjuknya untuk menjalankan tugas tersebut. Ia mengakui bahwa selama masa kepemimpinannya, belum dapat memberikan kontribusi nyata terhadap perekonomian negara maupun kesejahteraan petani.
“Kami sampai hari ini belum dapat memberikan kontribusi yang nyata dan langsung kepada ekonomi negara maupun kontribusi kami dalam mewujudkan kesejahteraan petani,” ujarnya.
Latar Belakang Joao Angelo De Sousa Mota
Joao Angelo De Sousa Mota adalah seorang profesional dengan pengalaman luas di berbagai bidang seperti konstruksi, pertanian, peternakan, dan industri kreatif. Sebelum menjabat sebagai Dirut PT Agrinas Pangan Nusantara, ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama PT Yodya Karya (Persero), yang kemudian berganti nama menjadi PT Agrinas Pangan Nusantara pada Mei 2025.
PT Yodya Karya sebelumnya bergerak di bidang jasa konsultan engineering, manajemen proyek, dan pengembangan bisnis. Setelah berganti nama, PT Agrinas Pangan Nusantara resmi diluncurkan oleh pemerintah di Jakarta pada 14 Mei 2025. Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyatakan bahwa perusahaan ini akan fokus pada bisnis pangan dari hulu ke hilir untuk mewujudkan swasembada pangan.
Menurut Sudaryono, Agrinas Pangan Nusantara diberi mandat oleh Presiden Prabowo Subianto untuk mempercepat produktivitas pertanian dan mengelola food estate. Salah satu program utamanya adalah menciptakan 425.000 hektar lahan sawah baru, yang akan dikelola oleh perusahaan ini. Rincian lokasi proyek ini meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Sumatera Selatan, serta Wanam, Kabupaten Merauke, Papua Selatan.
Alasan Pengunduran Diri
Joao Mota mengungkapkan alasan pengunduran dirinya karena merasa tidak mampu memberikan kontribusi nyata sesuai harapan. Ia menyebutkan bahwa tidak ada dukungan maksimal dari stakeholder terkait visi Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan kedaulatan pangan. Hal ini dibuktikan dengan PT Agrinas Pangan Nusantara masih belum mendapatkan anggaran untuk menjalankan program-program yang telah direncanakan.
“Keseriusan Presiden dalam mendukung dan menggerakan segala upaya untuk mewujudkan kedaulatan pangan tidak didukung sepenuhnya oleh stakeholder atau orang-orang pembantu-pembantunya,” katanya.
Selain itu, Joao Mota menilai bahwa cara kerja Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) masih terlalu birokratis dan kurang berorientasi bisnis. Ia memberikan contoh bagaimana proses pengajuan studi kelayakan atau feasibility study untuk proyek tertentu sering terhambat karena aturan yang rumit dan tidak efisien.
“Sehingga sampai hari ini dimintakan lagi FS yang sampai hari ini mungkin ketiga atau keempat kali kita serahkan itu,” ungkapnya.
Penutup
Joao Mota mengaku bahwa sebelum menjadi Dirut PT Agrinas Pangan, ia bukanlah seorang birokrat, tetapi lebih akrab dengan dunia swasta. Oleh karena itu, ia merasa tidak cocok dengan sistem birokrasi yang terlalu rumit dan lambat. Dengan pengunduran dirinya, ia berharap agar perusahaan dapat terus berkembang dan mampu menjalankan misinya dalam meningkatkan kesejahteraan petani serta memperkuat kedaulatan pangan nasional.