Duka Mendalam atas Kepergian Marsekal Muda Fajar Adriyanto
Kehilangan yang mendalam dirasakan oleh banyak pihak setelah kepergian Marsekal Muda (Marsda) TNI (Anumerta) Fajar Adriyanto. Kepulangannya meninggalkan duka yang dalam, tidak hanya bagi keluarga besar, tetapi juga bagi teman-teman dan rekan-rekannya dari SMA Negeri 1 Kota Malang.
Fajar Adriyanto pernah menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kota Malang dari tahun 1986 hingga 1989. Sejak masa sekolah hingga sekarang, ia dikenal sebagai sosok yang baik, peduli terhadap persahabatan, serta rendah hati. Koordinator Angkatan Alumni 1989 SMAN 1 Kota Malang, Rachmad Santoso (54), mengungkapkan bahwa Fajar Adriyanto tidak pernah berubah sejak dulu hingga kini.
“Beliau selalu baik, peduli dengan sahabat-sahabatnya, dan rendah hati. Saat kami datang ke Jakarta, beliau masih sempat menemani dan menyambut kami karena memang beliau adalah Ketua Ikamisa (Ikatan Alumni Mitreka Satata SMAN 1 Kota Malang) di Jakarta,” ujarnya.
Selain itu, Fajar Adriyanto juga aktif dalam komunikasi melalui grup WhatsApp alumni. Ia sering menyapa dan memberikan dukungan kepada teman-temannya. Bahkan, sebelum kecelakaan, almarhum sempat mendoakan pengurus alumni yang sedang sakit.
“Chat terakhir di grup WA itu H-1 sebelum kejadian. Beliau masih aktif berkomunikasi dan ikut mendoakan pengurus alumni yang sedang sakit. Kami semua merasa sangat kehilangan ketika mendengar kabar bahwa beliau mengalami kecelakaan dan meninggal,” tambah Rachmad.
Kepergian Fajar Adriyanto menjadi duka yang mendalam bagi seluruh alumni SMAN 1 Kota Malang. Banyak yang merasa kehilangan sosok yang selalu hadir dan membantu dalam berbagai situasi. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.
Latar Belakang dan Kontribusi Fajar Adriyanto
Sebelum gugur, Fajar Adriyanto dikenal sebagai mantan Kadispen TNI AU dan juga seorang penerbang pesawat tempur F-16 dengan callsign Red Wolf. Ia memiliki peran penting dalam dunia penerbangan dan militer Indonesia. Kepergian almarhum disebabkan oleh kecelakaan saat melakukan penerbangan dengan pesawat latih Microlight Fixed Wing GT 500 milik Federasi Aerosport Seluruh Indonesia (FASI) di Ciampea, Bogor pada Minggu (3/8/2025) pagi.
Atas gugurnya putra bangsa terbaik ini, TNI AU memberikan kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi dari Marsma TNI menjadi Marsda TNI (Anumerta). Ini menjadi bentuk penghormatan terhadap jasa dan dedikasinya selama bertugas.
Peran dan Pengaruh dalam Komunitas Alumni
Fajar Adriyanto tidak hanya dikenal sebagai sosok yang tangguh di bidang militer, tetapi juga sebagai figur yang dekat dengan rekan-rekannya. Keaktifannya dalam grup WA alumni mencerminkan rasa kebersamaan dan kepedulian terhadap sesama alumni. Ia sering memberikan semangat dan dukungan, bahkan dalam situasi yang sulit.
Dari segi kepribadian, Fajar Adriyanto dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan tidak pernah memandang rendah siapa pun. Ia selalu menjaga hubungan baik dengan rekan-rekan lama maupun baru. Hal ini membuatnya menjadi salah satu tokoh yang dihormati oleh banyak orang.
Rasa Kehilangan yang Mendalam
Ketika kabar kepergian Fajar Adriyanto menyebar, banyak alumni dari berbagai angkatan merasa kehilangan. Mereka tidak hanya kehilangan seorang sahabat, tetapi juga seorang pemimpin yang selalu hadir dalam momen penting. Rasa duka ini dirasakan oleh seluruh kalangan, baik dari alumni SMA Negeri 1 Kota Malang maupun para rekan kerja di TNI AU.
Semoga kepergian almarhum menjadi awal dari perjalanan yang lebih indah di sisi-Nya. Dan semoga keluarga serta rekan-rekannya bisa melewati masa duka ini dengan tulus dan penuh kepercayaan.