Spektakuler! Kesenian Bantengan Maheso Aji Kusumo dan Putro Kebo Ireng di Desa Kedok

PEMKAB MALANG10102 Dilihat

Foto: Maheso Aji Kusumo Sebelum Tampil Berfoto bersama kades Turen Etti Widiastuti, S.Pd

Turen, Kabupaten Malang – Seni budaya lokal terus tumbuh subur di Kabupaten Malang, salah satunya adalah kesenian Bantengan yang menjadi warisan budaya tradisional. Bertempat di Jl. Pandean 1 RT 18/19, Kedok, Turen, rumah kediaman Ibu Kades Kedok, Etti Widiastuti, S.Pd, baru-baru ini menjadi saksi meriahnya pertunjukan dua kelompok seni Bantengan, yakni Maheso Aji Kusumo dan Putro Kebo Ireng.

Acara ini digelar dengan tujuan melestarikan budaya lokal sekaligus mempererat hubungan masyarakat Desa Kedok. Ibu Etti Widiastuti menyampaikan bahwa kegiatan ini juga bertujuan mengenalkan seni Bantengan kepada generasi muda agar tradisi ini tetap hidup di tengah derasnya modernisasi.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Bhabinkamtibmas Polsek Turen Desa Kedok, Aipda Dendrik, dan Babinsa Desa Kedok dari Koramil 0818/14 Turen, Serda Djoko Widoyoko. Kehadiran mereka menjadi bentuk dukungan aparat keamanan dan pertahanan terhadap kelestarian budaya lokal.

“Kesenian Bantengan bukan sekadar hiburan, tetapi juga memiliki nilai filosofis tentang keberanian, kekuatan, dan kebijaksanaan. Kami ingin anak-anak muda di desa ini merasa bangga terhadap budaya sendiri,” ujar Etti.

Acara ini semakin semarak dengan aksi atraktif para pemain Bantengan. Tarian penuh energi, iringan musik tradisional, serta adegan-adegan yang menggambarkan kekuatan dan simbol perlawanan melawan kejahatan berhasil memukau ratusan penonton.

SAVE 20250113 040913
Penampilan Mahesa Aji Kusumo Memukau Pengunjung

Tidak hanya pertunjukan seni, kegiatan ini juga diramaikan oleh pelaku UMKM lokal yang menjajakan berbagai produk unggulan. Beragam produk kuliner tradisional seperti kue klepon, lemper, dan tahu bakso menjadi favorit para pengunjung. Selain itu, ada pula kerajinan tangan seperti tas anyaman, batik tulis khas Malang, hingga produk herbal tradisional yang menarik perhatian.

Menurut salah satu pelaku UMKM, acara ini tidak hanya meningkatkan penjualan, tetapi juga memberikan ruang promosi kepada masyarakat yang lebih luas. “Kami merasa terbantu dengan adanya acara seperti ini. Semoga kegiatan seperti ini bisa diadakan rutin agar UMKM semakin berkembang,” ujar Ani, salah satu peserta bazar.

Ke depan, masyarakat Desa Kedok berharap agar kegiatan seni budaya seperti ini dapat terus berlangsung. Dukungan dari pemerintah desa, tokoh masyarakat, serta aparat keamanan menjadi kunci keberlanjutan tradisi ini.

Dengan semangat kolaborasi antara kesenian dan UMKM, Desa Kedok membuktikan bahwa budaya dan ekonomi bisa berjalan beriringan, menciptakan manfaat yang besar bagi masyarakat.

Penulis : Intan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *