Tantangan Kampus Swasta di Malang Raya
Di tengah persaingan yang ketat antara kampus negeri dan swasta, kampus swasta di Malang Raya masih berjuang untuk menarik minat calon mahasiswa baru. Meskipun kampus negeri tetap menjadi pilihan utama bagi lulusan SMA sederajat, kampus swasta terpaksa mengandalkan sisanya dari para lulusan yang gagal masuk ke perguruan tinggi negeri.
Salah satu contohnya adalah Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama Malang (STAINU) Malang. Rektor STAINU Malang, Pujiono M.Pd.I, mengakui bahwa tantangan di dunia pendidikan tinggi di wilayah ini sangat berat. Banyaknya kampus besar, baik negeri maupun swasta, membuat STAINU harus berusaha ekstra keras agar bisa tetap eksis.
Pujiono menjelaskan bahwa STAINU Malang hanya membuka dua program studi, yaitu Manajemen Pendidikan Islam dan Ekonomi Syariah, yang keduanya telah terakreditasi Baik. Hal ini membatasi jumlah mahasiswa yang bisa diterima setiap angkatan, dengan rata-rata tidak lebih dari 500 orang. Angka ini bahkan mulai menurun sejak munculnya pandemi COVID-19.
Sebelum masa pandemi, jumlah mahasiswa di STAINU Malang mencapai sekitar 300 hingga 400 orang pada tahun 2012 hingga 2015. Namun, saat ini angka tersebut semakin menurun.
Untuk menarik minat calon mahasiswa, STAINU Malang menyediakan berbagai program beasiswa. Beberapa di antaranya meliputi beasiswa Madin Pemprov Jatim untuk guru Madin dan penghafal Quran, kerja sama dengan Baznas Kabupaten Malang untuk warga tidak mampu, serta KIP Kuliah Kemenag dan dispensasi biaya. Selain itu, kampus juga bekerja sama dengan pondok pesantren untuk mengirimkan santrinya berkuliah di STAINU.
Jurusan yang Dibuka dan Peluang Karier
Jurusan Manajemen Pendidikan Islam (MPI) di STAINU Malang memiliki kesamaan dengan jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI). Hal ini membuat lulusannya memiliki kesempatan yang sama dalam mengajar. Banyak alumni MPI juga diterima sebagai ASN PPPK, ASN guru agama, dan ASN di KUA Kemenag.
Sementara itu, lulusan dari Prodi Ekonomi Syariah banyak terserap di BMT (Baitul Maal wat Tamwil), Bank Syariah, serta banyak yang menjadi wirausahawan sukses. Ini menunjukkan bahwa STAINU Malang memiliki kontribusi nyata dalam menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap di dunia kerja.
Data Mahasiswa dan Sistem Perkuliahan
Pada tahun 2024, total mahasiswa di STAINU Malang berjumlah 138 orang. Sementara itu, pada tahun 2025 ini, jumlah mahasiswa mencapai 141 orang. Mayoritas pendaftar berasal dari wilayah Malang Raya.
Perkuliahan di STAINU Malang dilaksanakan pada hari Rabu, Kamis, Jumat, dan Sabtu. Untuk memberikan kemudahan kepada mahasiswa, kampus juga menyediakan sistem blended learning, yaitu kombinasi pembelajaran daring dan luring. Selain itu, kampus juga memberikan fleksibilitas dalam biaya dan waktu perkuliahan.
Dengan strategi yang digunakan, STAINU Malang berharap dapat tetap bertahan dan berkembang di tengah persaingan ketat di dunia pendidikan tinggi.