Rotasi Pemain Berdampak Positif pada Kemenangan Timnas U-17 Indonesia
Pertandingan kedua Timnas U-17 Indonesia di Piala Kemerdekaan 2025 berjalan dengan baik. Dalam laga yang digelar di Stadion Utama Sumatera Utara, Deli Serdang, pada Jumat malam, 15 Agustus 2025, tim asuhan Nova Arianto berhasil mengalahkan Uzbekistan dengan skor 2-0. Hasil ini menunjukkan bahwa rotasi pemain yang dilakukan oleh pelatih mampu memberikan dampak positif.
Nova Arianto melakukan perubahan signifikan dalam susunan pemain inti. Ia memasukkan trio Aaron Thomas O’Neill, Dimas Adi Prasetyo, dan Rafi Rasyiq sebagai penyerang. Sementara itu, beberapa pemain kunci seperti Evandra Florasta, Zahaby Gholy, Fadly Alberto, dan Mierza Firjatullah tidak turun sejak awal. Mierza dan Zahaby sebelumnya menjadi pilihan utama saat melawan Tajikistan.
Untuk menghadapi tim asuhan Sergei Chigodaev, Nova menggunakan strategi bertahan dengan formasi 5-2-3. Di lini depan, Aaron berada di sisi kiri, Dimas di tengah, dan Rafi di sayap kanan. Dua gelandang, Nazriel Alvaro dan Noha Pohan, tampil efektif dalam memutus serangan lawan.
Benteng pertahanan diperkuat oleh Azizu Milanesta di sayap kiri dan Gazani Dwi Sugandi di sayap kanan. Kedua pemain ini bertindak sebagai penghubung antara lini belakang dan depan. Tiga bek tengah terdiri dari Dafa Zaidan, Putu Panji Apriawan, dan Bagus Cahya Pramana. Mereka menjadi benteng kuat untuk menjaga area yang dijaga oleh Dafa Al Gasemi sebagai penjaga gawang.
Pada pertandingan melawan Tajikistan, Nova menggunakan formasi 5-3-2. Meski memiliki lima bek, formasi ini memberikan ruang bagi lawan untuk mengembangkan permainan. Bahkan, Timnas U-17 gagal mempertahankan kemenangan di akhir pertandingan setelah unggul 2-1. Pada injury time, Tajikistan mencetak gol tambahan, sehingga laga berakhir imbang 2-2.
Dalam laga melawan Uzbekistan, Dimas Adi Prasetyo mencetak gol pertama pada menit ke-17. Ia memanfaatkan umpan silang dari Dafa Zaidan dalam skema serangan balik. Bola tersebut melewati Islom Ravshanov dan dimanfaatkan oleh Dimas untuk membuka skor.
Gol kedua dicetak oleh Muhamad Al Gazani pada menit ke-68 melalui sundulan. Ia memanfaatkan sepakan pojok Fabio Azka Irawan yang turun sebagai pemain pengganti.
Nova Arianto belajar dari kesalahan saat melawan Tajikistan, di mana konsentrasi pemain menurun di akhir pertandingan. Ia mencoba memainkan lima bek di belakang dan fokus pada pemain saat mereka unggul. Putu Panji melakukan penyelamatan krusial pada menit ke-36 dengan membersihkan bola dari garis gawang. Dafa Al Gasemi juga melakukan penyelamatan penting pada menit ke-61.
Secara keseluruhan, strategi bertahan yang fokus pada disiplin posisi, blokade cepat, dan kemampuan bertahan di bawah tekanan memungkinkan Indonesia untuk memanfaatkan serangan balik dan menjaga kestabilan hingga akhir pertandingan.
Garuda Muda akan melawan Mali pada 18 Agustus mendatang. Mali telah meraih dua kemenangan, yaitu mengalahkan Uzbekistan dengan skor 5-1 dan mengalahkan Tajikistan 4-2. Saat ini, Mali berada di puncak klasemen dengan enam poin, sementara Indonesia memiliki empat poin, Tajikistan satu poin, dan Uzbekistan nol poin.
Penilaian Nova Arianto Usai Laga
Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, menyatakan bahwa penampilan anak-anak asuhnya semakin membaik dalam laga melawan Uzbekistan. “Secara umum kami senang dan puas dengan penampilan anak-anak. Dari dua laga yang sudah kami jalani di Piala Kemerdekaan ini, hasilnya cukup memuaskan,” ujar dia.
Meski puas dengan penampilan anak asuhnya, Nova mengaku masih ada beberapa catatan yang harus dibenahi agar tim lebih baik ke depannya. “Ini juga sebagai ajang uji coba sebelum menghadapi Piala Dunia nanti. Maka kami tekankan kepada semua pemain agar bermain maksimal dalam setiap laga. Saya yakin semua pemain bisa lebih berbenah agar lebih baik lagi nanti,” katanya.
Nova juga mengungkapkan persiapan menghadapi Piala Dunia U-17. Ia mengatakan masih melihat situasi dan perkembangan pemain untuk menentukan kebutuhan tambahan pemain Diaspora. “Kalau nantinya dirasa perlu, kemungkinan bisa saja ditambah. Tapi kalau sekarang mungkin belum bisa dipastikan apalagi masih ada beberapa pemain yang belum bergabung di turnamen ini,” katanya.
“Meski masih ada beberapa kekurangan di tim untuk menghadapi Piala Dunia nanti, kita masih bisa benahi. Kita lihat opsi lain apakah pemain diaspora masih perlu ditambah,” kata Nova.