InfoMalangRaya, Indonesia – Sebuah aksi khusus digelar Fenerbahce saat melawat ke Stadion De Kuip milik Feyenoord pada leg I Kualifikasi III Liga Champions, Kamis (7/8/2025) dini hari WIB. Para pemain tim asuhan Jose Mourinho memakai kaus dengan pesan yang meminta penghentian kejahatan terhadap kemanusiaan.
Sebelum sepak mula, para pemain klub teras Turki itu memakai kaus hitam dengan tulis “enough is enough” pada bagian belakang dan “united vioces can shake the silence, stop crime against humanity” pada bagian depan. Aksi itu ternyata memang kampanye resmi klub dalam menyuarakan isu kejahatan terhadap kemanusiaan di Palestina.
“Fenerbahce tidak tinggal diam dalam menghadapi kejadian yang terjadi di Palestina pada leg I Kualifikasi III Liga Champions yang akan dimainkan di kandang lawan menghadapi Feyenoord. Para pemain kami keluar untuk pemanasan dengan memakai kaus hitam bertulisan ‘Hentikan Kejahataan terhadap Kemanusiaan’,” urai pernyataan resmi Fenerbehce seperti dikutip InfoMalangRaya dari laman resminya.
Dalam pernyataan itu juga lebih jauh disebutkan, “Kami bukan hanya memakai kaus ini, melainkan menggunakan hati nurani. Kami memakai kaus hitam untuk pemanasan selama laga-laga internasional: ‘Hentikan kejahatan terhadap kemanusiaan.’ Kami tidak tinggal diam, kami tidak abai. Di mana pun kemanusiaan terluka, kami ambil sikap. Karena kemanusiaan kalah ketika tetap diam.”
Pujian untuk Fenerbahce
Aksi khusus yang dilakukan Fenerbahce sebalum sepak mula laga melawan Feyenoord pada leg I Kualifikasi III Liga Champions menuai pujian. Meskipun berbau politik yang diharamkan oleh FIFA, pesan yang diungkap lewat kaus hitam yang dikenakan para pemain itu justru dinilai beberapa pihak sebagai wujud tanggung jawab sosial.
Hal itu antara lain diangkat oleh salah satu media Belanda, Voetbal Primeur. “Dengan pernyataan (yang tertulis di kaus para pemain) ini, para pemain Turki menunjukkan bahwa olahraga dan tanggung jawab sosial dapat berjalan bersamaan,” tulis media itu pada bagian akhir berita soal aksi yang dilakukan tim asuhan Jose Mourinho di De Kuip.
Meskipun demikian, di media sosial, terutama X, ada beberapa pihak yang menyayangkan pesan yang tidak eksplisit. Mereka menilai pesan di kaus hitam para pemain itu rancu karena tak jelas ditujukan kepada siapa. Pasalnya, tak ada simbol apa pun yang mengarah pada Palestina, khususnya Gaza. Pernyataan lebih eksplisit hanya ada di laman klub.
Pada pertandingan di Stadion De Kuip itu, Fenerbahce menelan kekalahan 1-2. Sempat tertinggal oleh sepakan Quinten Timber yang mengenai Mert Muldur pada menit ke-19, mereka membalas lewat Sofyan Amrabat saat laga bersisa 4 menit. Namun, sundulan Anis Hadj Moussa pada menit pertama injury time membuat mereka harus pulang dengan tangan hampa.