InfoMalangRaya.com—Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) berhasil memberantas 5,4 juta konten judi online (judol) selama tujuh tahun sejak 2017. Demikian disampaikan Plt Direktur Jenderal Komunikasi Publik dan Media Kemkomdigi, Molly Prabawati.
“Pada periode 1–17 Desember 2024, kami telah menindak 122.699 konten, akun, dan situs perjudian online melalui aduan masyarakat. Laporan lembaga, serta patroli siber aktif,” ujar Molly Prabawati dalam keterangan pers, Selasa (17/12/2024).
Ia menjelaskan, selama 20 Oktober-17 Desember 2024, tindakan tegas Kemkomdigi telah berhasil memblokir 560.472 konten judol. Rinciannya meliputi, 516.353 situs dan IP serta 23.124 konten di platform Meta.
Sementara itu, adapun 12.728 pada layanan file sharing, 4.963 di Google/Youtube. Dan 2.849 di platform X (dahulu Twitter), 300 akun di Telegram, dan 153 akun di TikTok.
Tidak hanya itu, Kemkomdigi juga menindak lanjuti berbagai akun media sosial yang telah memiliki pengikut besar. Di antaranya, @prabusports.ofc, @asupan.goyang, @zona_karaoke serta akun atas nama Anastasya Khosasih yang memiliki 300 ribu pengikut.
“Akun-akun ini digunakan untuk promosi dan afiliasi perjudian online. Langkah tegas diambil untuk melindungi masyarakat dari dampak buruknya,” ujar Molly.
Kemkomdigi mengingatkan kepada masyarakat tentang modus perekrutan pengepul rekening yang marak digunakan oleh sindikat judol. Modus ini melibatkan tawaran imbalan besar untuk membuka atau meminjamkan rekening bank.
Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Kemkomdigi berkomitmen memperkuat upaya pemberantasan judol.
Pihaknya telah bekerja sama dengan lembaga penegak hukum untuk menindak pelaku.
Kemkomdigi menyadari pentingnya partisipasi aktif masyarakat untuk melawan perjudian online. Molly mengajak masyarakat untuk melaporkan temuan konten atau promosi judul melalui layanan ‘Stop Judi Online’ di 0811-1001-5080.
“Bersama, kita bisa melindungi keluarga dan komunitas kita dari bahaya judol. Mari kita bangun masyarakat yang lebih sehat, produktif, dan sejahtera,” ujar Molly, mengakhiri.*