InfoMalangRaya – BPBD Kota Batu bersama tim gabungan dan relawan, terus berupaya menjinakkan si jago merah, yang menghanguskan hutan dan lahan Gunung Arjuno di wilayah Kota Batu. Pada Minggu, (10/9/2023), penanganan kebakaran Gunung Arjuno menyisakan satu titik koordinat.
Kepala BPBD Kota Batu, Agung Sedayu menyatakan, upaya penanganan kebakaran Gunung Arjuno dilakukan dari darat maupun udara. Untuk penanganan dari darat, sudah dilakukan di sekitar 41 titik koordinat api Gunung Arjuno di wilayah Kota Batu.
“Untuk update terbaru, kami kembali memberangkatkan tim gabungan. Guna melakukan pemantauan water bombing kebakaran hutan dan lahan Gunung Arjuno. Mereka kami berangkatkan melalui jalur Brakseng, dengan tujuan Curah Kluntung,” papar Agung.
Sebanyak dua tim diberangkatkan, tim pertama beranggotakan 10 personil. Dengan jumlah personil 10 orang dari unsur Tahura R Soerjo, Perhutani dan BPBD. Lalu tim ke dua dengan jumlah personil 23 orang, tujuan ke Pos dua. Tim kedua terdiri dari unsur Tahura R Soerjo dan Relawan.
“Hingga Minggu siang, untuk pemadam dari udara. Telah dilakukan sebanyak 19 kali water bombing. Dengan menggunakan helicopter WB Tipe AS350B3e Reg PK-DAP dan Helikopter Tipe AS332C1 Superpuma,” tutur dia.
Dalam penanganan peristiwa tersebut, pihaknya juga terus melaksanakan pemantauan, monitoring dan evaluasi. Tentang situasi terkini perkembangan kebakaran hutan dan lahan Gunung Arjuno.
Selain itu, juga melakukan koordinasi dengan BNPB, BPBD Provinsi Jawa Timur, TNI, Polri dan Tahura R. Soerjo di Posko Darurat Kaliandra, Kabupaten Pasuruan. Serta melakukan koordinasi dengan Tahura R. Soerjo dan Perhutani, untuk kegiatan Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan Gunung Arjuna.
Dalam penanganan peristiwa itu, sebelumnya juga telah dilakukan penetapan SK Status Panggap Darurat Bencana Kebakaran Hutan Gunung Arjuno di Wilayah Kota Batu Nomor : 188.45/269/KEP/422.012/2023 oleh PJ Walikota Kota Batu. Lalu mengaktifkan posko pemadaman di Tahura Resort 04 Kota Batu, pendistribusian logistik dan pembukaan dapur umum.
Seperti diberitakan sebelumnya, kebakaran hutan Gunung Arjuno pertama kali terjadi pada Sabtu, 26 Agustus 2023 sekitar pukul 22.00 WIB. Terjadi di Bukit Budug Asu, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Kemudian sehari berselang, yakni pada Minggu, 27 Agustus sekitar pukul 16.30 WIB, api merembet ke wilayah Kabupaten Pasuruan. Kemudian terus meluas hingga wilayah Kota Batu pada 1 September 2023.
Kebakaran hutan itu terus meluas karena sejumlah vegetasi mengering akibat kemarau panjang, sehingga sangat mudah terbakar. Kondisi itu diperparah dengan hembusan angin yang cukup kencang, sehingga api sangat cepat merembet.
Dalam peristiwa tersebut, sejumlah vegetasi di hutan Gunung Arjuno hanus terbakar. Seperti cemara gunung, ilalang dan semak belukar. Diduga kebakaran hutan itu disebabkan karena ulah pemburu liar.
Akibat kebakaran hutan itu, berdampak pada kerusakan ekosistem dan keanekaragaman hayati di wilayah Gunung Arjuno. Diantaranya matinya flora dan fauna di wilayah hutan Tahura R. Soerjo, kerusakan lingkungan dan hilangnya kesempatan ekonomi sosial wisata Pendakian Gunung Arjuno. (Ananto Wibowo)
The post Sudah Tangani Kebakaran Gunung Arjuno di 41 Titik Koordinat, Kini Sisakan Satu Koordinat appeared first on infomalangraya.com.