Sosok Sutradara dan Animator Film Animasi ‘Merah Putih: One For All’ yang Viral
Film animasi berjudul Merah Putih: One For All sedang menjadi sorotan publik, khususnya menjelang perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-80. Film ini memiliki durasi sekitar 70 menit dan mengangkat tema nasionalisme serta semangat persatuan. Namun, film yang dibuat dalam waktu kurang dari dua bulan ini juga mendapat banyak kritik terkait kualitas animasinya.
Film ini disutradarai oleh Endiarto dan Bintang Takari. Keduanya juga bertindak sebagai penulis naskah skenario untuk film ini. Meskipun belum banyak informasi tentang latar belakang Endiarto, diketahui bahwa ia memiliki gelar Sarjana Hukum (SH) dan bertindak sebagai produser eksekutif sekaligus penggagas utama proyek ini. Sementara itu, Bintang Takari berperan sebagai animator yang memberikan sentuhan visual pada film ini. Namun, kedua sosok ini masih jarang dikenal di industri perfilman tanah air.
Film Merah Putih: One For All menceritakan delapan anak dari berbagai latar budaya di Indonesia. Mereka berasal dari Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, hingga Tionghoa. Mereka bergabung dalam “Tim Merah Putih” dengan tugas menjaga bendera pusaka yang akan dikibarkan pada upacara 17 Agustus. Namun, tiga hari sebelum perayaan, bendera tersebut hilang secara misterius. Para tokoh cilik ini kemudian memulai petualangan seru melintasi hutan dan sungai untuk menemukan kembali simbol negara tersebut.
Dalam perjalanan mereka, tidak hanya tantangan alam yang harus dihadapi, tetapi juga konflik batin dan perbedaan budaya antara sesama anggota tim. Film ini menyampaikan pesan bahwa keberagaman adalah kekuatan utama dalam meraih tujuan bersama, terutama dalam menghormati nilai-nilai kebangsaan.
Film ini diproduksi oleh rumah produksi Perfiki Kreasindo, yang merupakan bagian dari Yayasan Pusat Perfilman H. Usmar Ismail. Produser film ini adalah Toto Soegriwo, sementara Sonny Pudjisasono dan Endiarto bertindak sebagai produser eksekutif. Menariknya, akun Instagram @perfiki.tv lebih banyak memuat kegiatan non-film seperti ajang Pemilihan Putri Asuransi Indonesia, yang menunjukkan bahwa studio ini belum memiliki rekam jejak panjang di industri film animasi.
Merah Putih: One For All dijadwalkan tayang di bioskop seluruh Indonesia mulai 14 Agustus 2025. Cinema XXI telah mengonfirmasi penayangan film ini. Selain itu, situs perfiki.com menyebutkan adanya promo tiket seharga Rp17.000 khusus pada 17 Agustus 2025. Namun, menyusul ramainya kritik publik, situs resmi Perfiki dilaporkan sudah tidak dapat diakses saat berita ini ditulis.
Proses Produksi yang Cepat dan Kontroversial
Film ini dibuat dalam waktu kurang dari dua bulan, tepatnya dimulai pada Juni 2025 dan dirilis pada awal Agustus. Proses produksi yang cepat ini menimbulkan pertanyaan tentang kualitas hasil akhir film. Dengan waktu yang terbatas, banyak orang khawatir bahwa kualitas animasi tidak cukup memadai untuk menampilkan cerita yang kompleks dan penuh makna.
Selain itu, keterlibatan sutradara dan animator yang belum terlalu dikenal di dunia perfilman membuat beberapa kalangan skeptis terhadap kemampuan mereka dalam memproduksi film berkualitas. Hal ini memperkuat persepsi bahwa film ini mungkin lebih difokuskan pada pesan nasionalisme daripada pada kualitas teknis.
Meski begitu, film ini memiliki potensi besar dalam membuka wawasan masyarakat tentang pentingnya persatuan dan keberagaman. Dengan cerita yang dinamis dan karakter-karakter yang beragam, film ini bisa menjadi contoh positif bagi generasi muda dalam memahami nilai-nilai kebangsaan.
Kesimpulan
Film Merah Putih: One For All menjadi salah satu film animasi yang paling dinanti-nantikan menjelang HUT RI ke-80. Meskipun sempat mendapat kritik terkait kualitas animasi dan proses produksi yang cepat, film ini tetap memiliki pesan penting tentang keberagaman dan persatuan. Dengan tayangan di bioskop dan promo tiket khusus, film ini berharap dapat mencapai banyak penonton dan memberikan dampak positif di tengah masyarakat.