Strategi Toyota Astra Financial Services untuk Meningkatkan Kinerja Pembiayaan
Toyota Astra Financial Services (TAFS), yang merupakan unit bisnis pembiayaan dari Astra Financial Services, telah merancang sejumlah strategi untuk memacu kinerja pembiayaan hingga akhir tahun 2025. Dalam perencanaannya, TAFS menargetkan pertumbuhan piutang pembiayaan sebesar 7% dengan nilai mencapai Rp 37,1 triliun pada akhir tahun ini.
Corporate Communication Department Head TAFS, Andhy Hermawan, menjelaskan bahwa pihaknya akan fokus pada peningkatan pembiayaan mobil baru sebagai segmen utama yang menjadi penggerak utama kinerja perusahaan. Hal ini dilakukan karena mobil baru masih menjadi prioritas utama dalam pasar otomotif saat ini.
Selain itu, TAFS juga berkomitmen untuk mengoptimalkan pembiayaan mobil bekas. Produk ini memiliki potensi besar dalam memenuhi kebutuhan masyarakat yang lebih memilih kendaraan bekas dengan harga terjangkau. Selain itu, produk dana tunai juga dijadikan sebagai salah satu penunjang utama dalam pertumbuhan perusahaan.
Dengan menggabungkan strategi-strategi tersebut, TAFS berharap dapat memperluas pangsa pasarnya, meningkatkan jumlah penyaluran pembiayaan, serta mencapai target kinerja yang telah ditetapkan hingga akhir tahun. Hal ini disampaikan oleh Andhy kepada media pada hari Selasa (20/8).
Meskipun demikian, Andhy tidak menyangkal bahwa masih ada beberapa tantangan yang bisa memengaruhi kinerja TAFS hingga akhir 2025. Salah satu tantangan utamanya adalah potensi melambatnya industri otomotif roda empat. Perkembangan ini bisa berdampak langsung pada permintaan dan penjualan kendaraan baru maupun bekas.
Selain itu, ketidakpastian kondisi makro ekonomi juga menjadi salah satu hal yang harus diperhatikan. Ketidakstabilan ekonomi bisa berdampak pada daya beli masyarakat, yang pada akhirnya akan memengaruhi permintaan pembiayaan dari pelanggan.
Sebagai informasi tambahan, data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance mengalami perlambatan sejak awal tahun ini. Hingga akhir Juni 2025, pertumbuhan piutang hanya mencapai 1,96% secara year-on-year dengan total nilai sebesar Rp 501,83 triliun.
Dengan situasi seperti ini, TAFS harus lebih waspada dan adaptif dalam menghadapi dinamika pasar. Strategi yang sudah dirancang dan rencana kerja yang jelas menjadi kunci untuk tetap menjaga kinerja perusahaan di tengah tantangan-tantangan yang ada. TAFS terus berupaya agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan, sekaligus tetap menjaga kualitas layanan dan kepuasan pelanggan.