InfoMalangRaya, Indonesia – Jens Raven jadi salah satu sorotan setelah Timnas U-23 Indonesia gagal juara di Piala AFF U-23 2025. Meski tampil garang di awal turnamen, striker kelahiran Belanda itu gagal mencetak gol di partai final.
Jens sejatinya tampil impresif. Dia menyandang status top skorer turnamen dengan koleksi tujuh gol. Tapi dari tujuh gol itu, enam di antaranya diborong saat membantai Brunei Darussalam. Satu gol lainnya dicetak saat semifinal lawan Thailand.
Sayangnya, kontribusi itu seolah dilupakan publik. Garuda Muda tak mampu mencetak gol di partai final melawan Vietnam dan akhirnya kalah 0-1. Lini depan pun kembali disorot, termasuk performa Jens Raven.
Namun, Gerald Vanenburg tak ingin menyalahkan pemainnya. Pelatih asal Belanda itu menilai kritik terhadap striker 19 tahun tersebut tidak adil.
“Saya kira tidak fair bicara soal itu. Memang kami tidak mencetak banyak gol di babak-babak akhir, tapi para pemain sudah memberikan segalanya,” ujar Vanenburg usai final.
Jens Raven Cs punya Potensi
Dia menegaskan, jika ada hal yang perlu dibicarakan, itu akan disampaikan langsung ke pemain, bukan di depan media. “Kami menang bersama, kalah bersama. Kurang adil kalau menyalahkan satu pemain. Tim ini masih bisa berkembang,” ucapnya.
Faktanya, masalah lini depan Indonesia bukan cuma soal Jens Raven. Di fase grup saja, Indonesia hanya menang 1-0 atas Filipina lewat gol bunuh diri. Mereka ditahan Malaysia tanpa gol, dan minim peluang bersih saat final lawan Vietnam.
Jadi, menyalahkan Jens Raven jelas bukan solusi. Justru tim pelatih kini punya PR besar memperbaiki kreativitas dan kualitas penyelesaian akhir sebelum tampil di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026 September nanti.