InfoMalangRaya.com– Pemimpin kelompok bersenjata ISIS alias Daesh alias IS Abu Hussein al-Qurayshi dikabarkan tewas dengan meledakkan dirinya sendiri ketika tim intelijen Turki melakukan operasi di bagian utara Suriah.
Kematian pemimpin ISIS itu disampaikan Presiden Recep Tayyip Erdogan kepada TRT Turk saat wawancara hari Ahad malam (1/5/2023).
Abu Hussein al-Qurayshi tewas pada hari Sabtu, setelah operasi pengejaran panjang oleh badan intelijen Turki, MIT.
“Kami akan melanjutkan perjuangan kami melawan organisasi-organisasi teroris,” kata Erdogan dalam wawancara tersebut, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut, lansir Associated Press.
ISIS belum mengkonfirmasi kematian pemimpinnya.
Seorang anggota kelompok bersenjata dari kubu oposisi Suriah yang didukung Turki mengatakan kepada Associated Press bahwa personel-personel MIT terlibat bentrokan senjata dengan anggota ISIS di sebuah area pertanian di desa Miska di Provinsi Aleppo pada Jumat malam. Ketika baku tembak semakin sengit, al-Qurayshi, yang bersembunyi di salah satu bangunan di tempat itu, meledakkan dirinya sendiri, kata orang tersebut. Dia berbicara dengan syarat identitasnya tidak diungkapkan karena dia tidak berwenang untuk berbicara kepada media.
Kelompok pemantau konflik Suriah yang didirikan kubu anti-rezim Bashar Assad yang berbasis di London, Syrian Observatory for Human Rights, mengatakan drone-drone Turki terbang di sekitar area pertanian itu. Pasukan milisi-milisi anti-rezim yang disokong Turki, yang diberitahu perihal operasi pengejaran itu oleh Ankara, bergegas menutup semua jalan yang mengarah ke lokasi di mana bentrokan senjata itu terjadi.
Kantor berita resmi Turki Anadolu Agency mengatakan agen-agen intelijen Turki berhasil mengepung Abu Hussein al-Qurayshi setelah empat jam operasi.
Pemimpin ISIS itu berada di sebuah rumah yang di bawahnya terdapat bunker, di wilayah Jinderes, dan tidak menanggapi seruan untuk menyerahkan diri, lapor Anadolu, mengutip pejabat-pejabat keamanan yang tidak disebutkan namanya.
Setelah agen-agen Turki mendobrak bangunan tersebut, al-Qurayshi meledakkan dirinya karena menyadari dia akan ditangkap, kata Anadolu, menambahkan bahwa al-Qurayshi sering berpindah-pindah.
Abu Hussein al-Qurayshi ditunjuk sebagai pemimpin ISIS pada Oktober 2022 setelah pemimpin sebelumnya Abu Ibrahim al-Hashimi al-Qurayshi tewas bunuh diri pada bulan Februari 2022 dalam pengepungan serupa oleh pasukan Amerika Serikat di kota kecil Atmeh di Provinsi Idlib dekat perbatasan Turki.
Sebelumnya, pemimpin pertama ISIS yang didaulat sebagai khalifah mereka, Abu Bakr al-Baghdadi, membunuh dirinya sendiri dengan bom yang terpasang di badannya pada Oktober 2019, ketika terpojok dalam serangan yang dilakukan oleh pasukan Amerika Serikat di Provinsi Daraa, Suriah.
Meskipun sama-sama menggunakan nama belakang Qurayshi, kedua pengganti Abu Bakr al-Baghdadi itu diketahui tidak memiliki hubungan darah atau kekerabatan, lapor AP.
Tidak jelas apakah mereka benar-benar berasal dari suku Quraysh, suku yang sama dengan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, atau nama itu disematkan sekedar embel-embel belaka.
Satu kesamaan yang jelas dari ketiga pemimpin kelompok bersenjata ISIS alias Daesh alias IS itu adalah mereka lebih memilih untuk bunuh diri daripada mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.*