Taliban Afghanistan Tutup Kanal TV Milik Salahuddin Rabbani dan Putra Gulbuddin Hekmatyar

admin 18 Views
2 Min Read

InfoMalangRaya.com– Dua stasiun televisi Afghanistan dilarang bersiaran oleh pemerintah Taliban karena dianggap melanggar ajaran Islam dan nilai-nilai nasional, kata seorang jubir pemerintahan Taliban.
Juru bicara Kementerian Informasi dan Kebudayaan Khubaib Ghufran mengatakan kanal televisi “Barya” and “Noor” dihentikan penyiarannya pada hari Selasa (16/4/2024) karena tidak mematuhi “prinsip-prinsip jurnalistik”
“Mereka memiliki program yang menimbulkan kebingungan di kalangan masyarakat dan pemiliknya berada di luar negeri,” kata Ghufran kepada AFP (18/4/2024). Komisi media yang mengawasi penyiaran di Afghanistan menghentikan operasi mereka, imbuhnya.
Lebih lanjut Ghufran mengatakan bahwa pemilik kedua stasiun televisi itu bersikap bermusuhan terhadap pemerintahan Taliban dan “sampai pemiliknya datang ke sini, dan menjawab semua pertanyaan yang diajukan kepada mereka, operasi mereka akan dihentikan.”
Afghanistan Journalists Center (AFJC) mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa komisi media Afghanistan sudah berulang kali memberikan peringatan kepada Barya karena menayangkan komentar-komentar yang diutarakan Gulbuddin Hekmatyar, seorang tokoh politik Afghanistan yang pernah menjabat perdana menteri, tentang pemerintahan Taliban.
Sementara kanal televisi Noor diberikan peringatan karena menayangkan acara musik dan menampilkan wajah penyiar wanita, kata AFCJ.
Stasiun televisi Barya dimiliki oleh Habiburrahman Hekmatyar, putra dari Gulbuddin Hekmatyar.
“Barya mengusung nilai-nilai keagamaan dan nasional, bukan nilai-nilai Taliban,” kata Habiburrahman Hekmatyar yang saat ini bermukim di luar negeri lewat media sosial X.

Dakwah Media BCA – Green

Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/

“Satu hal yang tidak akan Anda lihat pada kami adalah diam,” kata Habiburrahman Hekmatyar.
Kanal televisi Noor dimiliki oleh Salahuddin Rabbani, yang juga bermukim di luar negeri dan pernah menjabat sebagai menteri luar negeri dalam pemerintahan Afghanistan yang disokong Amerika Serikat dari tahun 2015 sampai 2019.*

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Exit mobile version