InfoMalangRaya.com– Pemerintah Taliban melepaskan seorang pria Austria berusia 84 tahun yang mendekam di dalam tahanan Afghanistan. Media Austria melaporkan kakek itu adalah salah satu pendiri sebuah partai kanan-jauh yang dinyatakan terlarang pada 1988.
Pria gaek itu bepergian ke Afghanistan pada 2023 dan ditangkap di sana. Sekarang dia sudah dibebaskan oleh penguasa Taliban, kata pemerintah Austria hari Ahad (25/2/2024).
Lewat Twitter/X Kanselir Austria Karl Nehammer mengucapkan terima kasih kepada Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani dan timnya atas “dukungan kuat” mereka untuk membebaskan individu itu sehingga dia dapat berkumpul kembali dengan putri dan cucunya, lansir DW.
Kementerian Luar Negeri Austri mengatakan pria yang dibebaskan itu tiba di ibu kota Qatar, Doha, dari Afghanistan pada Ahad petang. Apabila diperlukan dia akan menjalani perawatan medis terlebih dahulu sebelum melanjutkan perjalanan ke Austria, imbuhnya.
Koran Austria Der Standard tahun lalu melaporkan bahwa pria tua itu ditangkap di Afghanistan setelah bepergian ke sana pada bulan Mei.
Pria itu, yang diidentifikasi sebagai Herbert Fritz oleh para pejabat Austria, merupakan tokoh ekstremis kanan-jauh dan salah satu pendiri Partai Nasional Demokrat, yang dinyatakan terlarang pada 1988.
Koran Austria itu pertama kali melaporkan perihal penangkapannya tahun lalu, dan mengatakan bahwa Fritz sudah ditahan selama beberapa pekan ketika beritanya ditulis pada Juni 2023.
Dia ditangkap tidak lama setelah sebuah majalah kanan-jauh mempublikasikan tulisannya yang berjudul “Liburan bersama Taliban” di mana dia menggambarkan pandangan positif tentang kehidupan Afghanistan di bawah pemerintahan Taliban.
Dakwah Media BCA – Green
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Menurut laporan Der Standard tahun lalu, Fritz dituduh melakukan aksi spionase. Kelompok-kelompok neo-Nazi Austri yang mengangkat kasus penangkapan itu ke publik lewat Telegram.
Kementerian Luar Negeri Qatar menyambut baik keputusan Taliban untuk melepaskan pria tua itu.
Qatar memperbolehkan Taliban untuk membuka kantor di Doha pada 2013 dan memfasilitasi perundingan damai para pihak yang bertikai di Afghanistan dengan Taliban.*