Magetan (IMR) – Kondisi tampungan air di Kabupaten Magetan pada musim kemarau tahun ini masih relatif aman. Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Magetan, Yuli K. Iswahyudi, menjelaskan bahwa sejumlah waduk, embung, dan sumber air masih menyimpan volume cukup untuk kebutuhan irigasi pertanian.
“Alhamdulillah tahun ini untuk waduk kita masih di elevasi 12 dari top elevasi 14. Telaga Pasir atau Telaga Sarangan kondisinya masih aman, termasuk Waduk Gonggang yang elevasinya juga masih di atas separuh,” terang Yuli, Selasa (9/9/2025).
Kondisi tersebut membuat ketersediaan air irigasi tetap terjaga, apalagi aktivitas giling Pabrik Gula Josari diperkirakan berhenti pada September atau awal Oktober 2025. Artinya, suplai air bagi petani masih bisa diandalkan hingga masuk musim hujan.
Sejauh ini, tidak ada laporan gagal panen dari sektor pertanian. Menurut Yuli, faktor cuaca turut mendukung karena hujan masih sempat turun di beberapa wilayah hingga Agustus lalu. “Jadi tahun ini bisa disimpulkan kemarau basah, karena sampai Agustus masih ada curah hujan,” jelasnya.
Petani pun disebut semakin adaptif dalam memilih komoditas sesuai ketersediaan air. “Kalau air terbatas, mereka tanam palawija. Kalau dekat sumber atau pompa, baru padi. Petani sudah pandai melihat situasi di lapangan,” imbuh Yuli.
Hingga awal September ini, kondisi embung di Magetan juga masih menyimpan tampungan. Dari data DPUPR, Magetan memiliki sekitar 27 embung dan sumber air, dua waduk besar yaitu Telaga Pasir (Telaga Sarangan) dan Waduk Gonggang, 108 sumur dalam, serta 169 bendung irigasi. Total lahan pertanian yang mendapat irigasi di Magetan mencapai 27.000 hektar.
Meski dalam sepekan terakhir cuaca cenderung panas tanpa hujan, pihaknya memastikan cadangan air masih cukup untuk menopang kebutuhan pertanian hingga panen.
“Informasi dari teman-teman UPTD, tampungan-tampungan kita masih ada semua. Hanya mulai menyusut sedikit, tapi masih mencukupi,” pungkas Yuli. [fiq/suf]