Infomalangraya – BATU – Pemerintah Kota (Pemkot) Batu bersama 28 anggota gabungan kelompok tani (Gapoktan) se-Kota Batu kompak menanam 7.500 brokoli organik di lahan Batu Edu Park, Dusun Wonorejo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, (10/6). Pasalnya, sektor pertanian khususnya sayur dan buah di Kota Batu perlu mendapatkan dukungan.
“Kalau ingin berdampak langsung demi kesejahteraan masyarakat, Pemkot Batu harus fokus pada 3 sektor unggulan. Yaitu, pertanian, pariwisata dan UMKM,” ujar Penjabat (Pj) Wali Kota Batu Aries Agung Paewai.
Menurut dia, sektor pertanian di Kota Batu harus bangkit dan bertambah maju. Apalagi, potensi pemasaran tanaman brokoli organik terbilang cukup besar. “Kalau petani konsisten dalam menciptakan kualitas yang terbaik, kebutuhan hotel dan restoran masih sangat terbuka dengan nilai jual tinggi,” beber Aries.
Aries menyebut, mengubah kebiasaan petani ke pertanian organik memang tidak mudah. Semua membutuhkan cara kerja dengan waktu yang lebih lama namun, berdampak jangka panjang. “Ya, memang diperlukan kesabaran dan pendampingan dari berbagai sektor. Seperti Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Agro Alam Indonesia,” jelasnya.
Sebagai informasi, Pemkot Batu telah melakukan penanaman bibit brokoli di demonstrasi plot (demplot) lahan Batu Edu Park, Desa Tulungrejo seluas 1.800 meter persegi. Secara bertahap, lahan ini akan ditanami sebanyak 7.500 bibit brokoli varietas Ludy F1, Green Magic dan Lucky. Menariknya, brokoli ditanam secara organik dengan perlakuan elisitor biosaka dan eco enzyme.
Sementara itu, Ketua P4S Agro Alam Indonesia Sulih Hari Setyawan menjelaskan, jika demplot yang dibuat kali ini dapat dijadikan rekomendasi bagi Gapoktan atau petani sistem organik. “Dengan brokoli organik otomatis kandungan vitamin dan enzim-nya lebih tinggi sehingga baik untuk metabolisme tubuh,” tutupnya. (ifa/lid).