InfoMalangRaya, Indonesia – Kesedihan mendalam dirasakan Jose Mourinho, pelatih Fenerbahce, saat mendengar kabar Jorge Costa, legenda FC Porto, meninggal dunia karena serangan jantung, Selasa (5/8/2025). Hal itu tercermin dari deraian air matanya saat dimintai komentar mengenai kabar duka tersebut dalam konferensi pers jelang laga kualifikasi Liga Champions.
“Dia bagian dari kisah saya. Saya sangat sedih. Mari kita lupakan tentang saya dan sepak bola. Mari kita fokus kepada dia, orang yang masih muda, dan keluarganya. Saya bertemu anak-anaknya semasa mereka masih sangat kecil. Sekarang, mereka telah tumbuh dewasa,” urai Jose Mourinho seperti dikutip InfoMalangRaya dari Sport1.
Bagi Mourinho, ini adalah saat yang paling sulit. Jika boleh, dia tak ingin menjalani pertandingan. “Saya di sini karena jika bicara dengan saya saat ini, dia akan meminta saya melakukan konferensi pers ini dan memainkan pertandingan besok. Saya akan coba melakukan pekerjaan saya dan setelahnya menangis,” kata dia.
Bukan tanpa alasan Mourinho begitu terpukul oleh kabar kematian mendadak Costa. Mereka punya kedekatan saat di FC Porto. Costa tampil 74 kali bersama Porto semasa dilatih The Special One. Hampir semuanya dengan menyandang ban kapten. Costa pula yang mengapteni Porto saat juara Piala UEFA dan Liga Champions secara beruntun pada 2002-03 dan 2003-04.
Jorge Costa di Mata Jose Mourinho
Di mata Jose Mourinho, Jorge Costa adalah sosok istimewa, seorang pemimpin sejati di lapangan. Hal itulah yang membedakan Costa dari deretan pemain lain yang pernah menyandang ban kapten. Bagi The Special One, pria yang juga sempat masuk di manajemen FC Porto tersebut adalah figur paling cocok untuk jadi kapten karena memang punya jiwa kepemimpinan tinggi.
“Anda punya kapten dan pemimpin. Ini bukan semata-mata tentang ban kapten, melainkan tentang apa yang Anda bela. Jorge adalah pemimpin. Dia, seperti selalu saya katakan, membersihkan semua kekacauan di ruang ganti untuk saya. Dia membiarkan pelatih melakukan tugasnya. Sebuah kesempurnaan bagi pelatih ketika kapten melakukan banyak pekerjaan untuk dia,” ujar Mourinho lagi.
Setiap kali membahas soal Costa, Mourinho memang selalu penuh puji dan syukur. Suatu ketika, dia pernah mengungkapkan sebuah kisah kepemimpinan Costa yang luar biasa. “Kami tertinggal 0-2 dari Belenenses pada babak pertama. Jorge datang dan melarang saya masuk ke ruang ganti. Dia mengunci pintu dan melakukan semua perkerjaan kotor, lalu membawa saya masuk,” ucap Mourinho.
Eks pelatih AS Roma itu lantas menambahkan kisah heroik Costa pada pertandingan itu, “Dia lantas berkata, saya sekarang bisa melatih karena semua hal lain di tim sudah dibereskan. Dia tidak pernah mencetak gol, tapi membuat dua gol beruntun pada pertandingan itu dan kami akhirnya menang 3-2.”