Tara Basro: Kebaya Bukan Hanya Pakaian Tua, Tapi Ekspresi Diri
Aktris ternama Indonesia, Tara Basro, menegaskan bahwa kebaya tidak lagi dianggap sebagai pakaian yang kuno. Justru, ia melihat kebaya sebagai bagian dari identitas budaya yang bisa disesuaikan dengan gaya modern dan personal. Dalam acara talkshow yang digelar di Posco, Bandung, pada Sabtu (26/7/2025), Tara berbagi beberapa tips dan trik dalam memakai kebaya agar tetap nyaman dan sesuai dengan kepribadian masing-masing.
Menurutnya, setiap orang memiliki cara sendiri dalam memadupadankan kebaya. Untuk acara formal, Tara cenderung mengenakan kebaya yang dipadukan dengan kain songket atau wastra nusantara yang memiliki ciri khas. Sementara itu, untuk tampilan yang lebih santai, ia memilih memakai kebaya bersama celana atau rok, sehingga terlihat lebih kasual dan cocok untuk acara non-formal.
“Tip utamanya adalah jangan takut tampil seperti diri sendiri. Yang penting nyaman,” ujarnya saat berbicara dalam acara tersebut. Tara juga menjelaskan bahwa gaya berpakaian yang edgy membutuhkan aksesori atau fashion statement yang mencolok. Contohnya, ia tidak ragu memadukan kebaya dengan sepatu boots yang tinggi atau model sepatu unik lainnya. “Aku suka sepatu yang aneh-aneh, jadi kalau dipadukan dengan kebaya, hasilnya akan lebih edgy,” tambahnya.
Tara Basro juga mengungkapkan bahwa ia memiliki banyak koleksi kebaya dari berbagai daerah di Indonesia. Setiap kali berkunjung ke suatu wilayah, ia selalu mencari kebaya khas daerah tersebut. Menurutnya, kebaya bukan hanya sekadar pakaian, tapi juga merupakan bentuk seni dan warisan budaya yang perlu dilestarikan.
“Koleksi kebaya aku lumayan banyak. Aku senang pakai wastra, jadi biasanya bawahannya kain,” katanya. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan dalam memilih kebaya. Di antara koleksinya, ada beberapa kebaya vintage yang bisa diturunkan kepada anak cucunya kelak. “Kebaya vintage biasanya memiliki kualitas bahan yang sangat baik, bisa bertahan sampai sekarang,” ujarnya.
Dari pengalaman tersebut, Tara berharap kebaya bisa menjadi bagian dari identitas sehari-hari perempuan Indonesia. Dalam acara ‘Berdaya Lewat Kebaya: Menjadi Sosok Otentik Perempuan Berkebaya’, ia turut serta dalam diskusi bersama tokoh-tokoh lain seperti Andien, Yanti Moeljono, dan Ketua Komunitas Kebaya Menari. Acara ini digelar oleh Bakti Budaya Djarum Foundation sebagai bagian dari program ‘Kita Berkebaya’.
Program ini bertujuan untuk menghadirkan kebaya sebagai wadah ekspresi diri, bukan hanya sebagai pakaian formal atau eksklusif. Menurut Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Foundation, harapan mereka adalah kebaya dapat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari perempuan Indonesia.
Beberapa hal yang disampaikan Tara dalam acara ini menunjukkan bahwa kebaya bisa dikenakan dengan gaya yang berbeda-beda, tergantung situasi dan kepribadian pemakainya. Dengan semangat perayaan kebaya sebagai bagian dari budaya Indonesia yang terus berevolusi, ia berharap kebaya tetap relevan dan bisa dinikmati oleh generasi muda.