Tariq Ramadan Dibebaskan dari Dakwaan Memperkosa Wanita Mualaf Swiss

NASIONAL179 Dilihat

InfoMalangRaya.com– Akademisi terkemuka Swiss dan cendekiawan Muslim Tariq Ramadan dibebaskan dari dakwaan pemerkosaan dan pemaksaan seksual terhadap seorang wanita di sebuah hotel di Jenewa pada tahun 2008.
Pengacara dari pihak wanita penggugat langsung mengumumkan banding. Wanita itu, seorang mualaf berkewarganegaraan Swiss, bersaksi di pengadilan bahwa dirinya diperkosa pada 28 Oktober 2008.
Ramadan, 60, membantah tuduhan-tuduhan yang diarahkan kepadanya. Di pengadilan dia mengatakan ingin melawan apa yang disebutnya sebagai “kebohongan dan manipulasi” dalam kasus tersebut. Cucu Hassan Al-Banna itu menegaskan bahwa dirinya tidak pernah melakukan serangan seksual terhadap siapapun.
Dalam pernyataan penutup di persidangan, Ramadan tidak diadili karena “ideologinya yang nyata maupun dugaan” dan mendesak para hakim agar tidak terpengaruh dengan “suara-suara bising dari media dan kalangan politik”. Dia berkata, “Lupakan bahwa saya Tariq Ramadan.”
Tariq Ramadan berstatus sebagai profesor studi Islam kontemporer di University of Oxford sebelum mengambil cuti pada 2017 ketika sejumlah tuduhan pemerkosaan disangkakan oleh sejumlah wanita Prancis, yang kasusnya akan diproses di Paris di waktu yang akan datang.
Dia meninggalkan Oxford ada 2021 berdasarkan kesepakatan dengan pihak universitas dengan cara pensiun dini karena gangguan kesehatan. Di persidangan Ramadan mengatakan bahwa dia mengidap multiple sclerosis.
Wanita Swiss yang menggugat Ramadan mengatakan bahwa dia mendapatkan sejumlah ancaman dan karena itu dia ingin menggunakan nama samaran “Brigitte” selama persidangan.
Di depan hakin Brigitte mengaku ketakutan akan dibunuh saat kejadian di hotel Jenewa itu. “Saya dipukuli … dan diperkosa,” katanya, seperti dilansir The Guardian Rabu (24/5/223).
Dia mengatakan bahwa dirinya bertemu Ramadan di acara penandatanganan buku di Jenewa dan kemudian di sebuah konferensi.
Mereka melakukan korespondensi lewat media sosial. Beberapa bulan kemudian mereka bertemu untuk menikmati kopi bersama di hotel tempat Ramadan menginap usai menghadiri sebuah konferensi.
Ramadan dibebaskan dari tiga dakwaan pemerkosaan terhadap Brigitte di kamar hotel Ramadan dan satu dakwaan pemaksaan seksual. Ramadan juga dituduh melakukan tindakan seksual brutal, pemukulan dan penghinaan terhadap Brigitte. Majelis hakim membebaskan Ramadan dari semua dakwaan.
“Dia mengatakan yang sebenarnya,” kata Robert Assael, salah satu pengacara Brigitte, selama persidangan yang berlangsung selama tiga hari. “Mungkinkah cerita seperti itu dikarang-karang dengan begitu banyak detail?”
Wanita Swiss tersebut melaporkan kasusnya ke kepolisian di Jenewa setelah sejumlah wanita Prancis berbicara kepada media perihal pemerkosaan yang dilakukan Ramadan terhadap mereka di hotel di Prancis.
Pihak kejaksaan Prancis tahun lalu menyerukan agar Tariq Ramadan diadili di Prancis untuk kasus-kasus pemerkosaan terhadap empat wanita yang terjadi antara 2009 dan 2016. Terserah hakim penyidik Prancis untuk memutuskan apakah kasus-kasus tersebut layak dibawa ke pengadilan.
Ramadan ditangkap di Prancis pada 2018 dan mendekam dalam tahanan selama sembilan bulan dengan tuduhan pemerkosaan. Dia kemudian dibebaskan dari tahanan dengan syarat dan dilarang bepergian ke luar negeri. Dia diberi dispensasi khusus untuk menghadiri persidangan di Jenewa selama tiga hari.
Beberapa tahun terakhir, Ramadan bertubi-tubi dihadang tuduhan pemerkosaan di Prancis dan Swiss. Dia menyebut tuduhan-tuduhan itu bermotif politik. Dia bersikukuh membantah semua tuduhan yang diarahkan kepadanya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *