Tawanan Palestina di Balik Gencatan Senjata  

InfoMalangRaya.com—Hamas dan penjajah ‘Israel’ telah menyepakati gencatan senjata sementara selama 4 hari. Dengan perjanjian yang mulai berlaku pada pukul 10.00 hari ini, Hamas akan membebaskan 50 tahanan dan 150 warga Palestina di penjara Zionis.
Fakta bahwa warga Palestina adalah anak-anak dan perempuan di bawah usia 18 tahun akan menjadi bukti baru pelanggaran hukum Israel. Isra Jaabis, 35 tahun, termasuk wanita yang akan dibebaskan, juga akan mengungkapkan penyiksaan padanya, tulis yenisafak.
Perjanjian gencatan senjata 4 hari antara Rezim teroris ‘Israel’ dan kelompok perlawanan Palestina akan mulai berlaku hari ini pukul 10:00.
Menurut pasal perjanjian gencatan senjata yang ditengahi oleh Qatar ini, diperkirakan 150 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara ‘Israel’ akan dibebaskan dengan imbalan 50 tahanan ‘Israel’. Pemerintah pendudukan juga menerbitkan daftar 300 orang, sebagian besar adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun, yang akan dibebaskan melalui pertukaran tahanan.
Nama paling terkenal di kalangan warga Palestina yang kemungkinan besar akan dibebaskan adalah Israa Jaabis, 35 tahun. Jaabis yang disiksa di penjara Zionis dengan alasan “terorisme” sejak tahun 2015.
Ia diperlakukan secara tidak manusiawi dan tidak mendapat perawatan selayaknya oleh penjajah, meski sebagian besar tubuhnya terbakar.
Israa Jaabis adalah nama paling terkenal di kalangan tahanan. Wanita yang kini mengalami cacat permanen di wajah dan sebagian tubuhnya ini ditangkap saat mobilnya terbakar akibat ledakan tabung gas di dekat pos pemeriksaan tentara Zionis tahun 2015.
Bukanya ditolong,  Jaabis justru ditangkap dan ditelanjangi pasukan penjajah, kemudian diseret ke tanah dalam keadaan telanjang dan menunggu kematian.
Bahkan ketika ambulan datang untuk membantunya, pasukan Zionis justru melarang wanita yang sedang sekarat karena mengalami luka bakar lebih dari 60 persen itu ke rumah sakit.
Akibat kejahatan Zionis ini menyebabkan Jaabis kehilangan 8 jarinya, dia tidak dapat lagi mengangkat tangannya karena kulit ketiaknya saling menempel.
Meski nyawanya bisa selamat, ia tetap mengalami luka serius pada hidung dan satu telinganya. Jaabis diadili sebagai “teroris”. Wanita yang dulunya memiliki paras cantic ini, tidak menerima perawatan yang diperlukan oleh penjajah ‘Israel’ selama bertahun-tahun di penjara dan telah mengalami banyak siksaan sejak saat itu.
Selain dia, diperkirakan banyak warga Palestina mengalami penyiksaan psikologis dan fisik di ruang bawah tanah ‘Israel’ juga akan terlihat setelah pertukaran nanti.
Berbicara kepada Radio Militer Israel, Menteri Luar Negeri Zionis, Eli Cohen, menyatakan bahwa perlawanan Palestina akan membebaskan 12 atau 13 tahanan setiap hari selama 4 hari, total 50 tahanan.
Sebagai tanggapan, pihak penjajah akan membuat daftar 300 tahanan Palestina yang bisa dibebaskan. Tidak ada laki-laki berusia di atas 18 tahun dalam daftar tersebut, yang mencakup 287 anak-anak dan 13 perempuan.
Hanya karena Melempar Batu
Selain Jaabis, ada tahanan tertua dalam daftar pertukaran yang akan dibebaskan Hamas. Dia seorang wanita berusia 59 tahun.
Sedang orang termuda Palestina adalah seorang anak laki-laki berusia 14 tahun.
Mereka yang ditangkap penjajah dan dijebloskan ke dalam penjara rata-rata dengan alasan tidak jelas dan tanpa pengadilan. Mulai dari “percobaan pembunuhan” hingga “melempar batu”.
Menurut Yenisafak, semua orang dalam daftar tersebut ditangkap setelah sekitar tahun 2021.
Drone Tidak Boleh Terbang
Berdasarkan ketentuan perjanjian, penjajah sepakat untuk tidak menerbangkan pesawat udara tak berawak (UAV) di selatan Gaza selama 4 hari. Zionis juga berkomitmen untuk tidak menerbangkan UAV di utara selama 6 jam sehari antara pukul 10.00 dan 16.00 waktu Gaza.
Selain itu, pasukan penjajah tidak akan melakukan operasi atau penangkapan apa pun di Gaza. Keamanan di Jalan Salahaddin yang membentang dari utara hingga selatan Gaza juga dilaporkan akan terjamin.
Surat kabar Jerusalem Post yang berbasis di ‘Israel’ melaporkan bahwa jeda 6 jam dalam penerbangan UAV di utara Gaza adalah kondisi yang diinginkan Pemimpin Hamas Yahya Sinwar dan dia telah meminta perunding Israel untuk menerima hal ini.
Ada Kemungkinan Perpanjangan
Selama perjanjian gencatan senjata, ratusan truk yang memuat pasokan bantuan kemanusiaan dan medis serta bahan bakar akan diizinkan memasuki Gaza.
Selain itu, jika pejuang perlawanan Palestina meninggalkan 10 sandera ‘Israel’ tambahan pada akhir 4 hari, maka, gencatan senjata akan diumumkan untuk 1 hari lagi. Tercatat hingga saat ini ada 239 tahanan Israel ditawan pejuang perlawanan Palestina.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *