Arema FC Kembali Jadi Sorotan dengan Pemangkasan Pemain Asing
Arema FC kembali menjadi perhatian setelah secara resmi menyelesaikan kuota 11 pemain asing untuk Super League 2025/2026. Total nilai pasar dari para pemain tersebut mencapai angka fantastis, yaitu Rp 27,03 miliar. Langkah ini menunjukkan komitmen klub dalam membangun skuad yang kuat dan kompetitif.
Skuad Singo Edan terlihat agresif dalam memperkuat lini belakang dan tengah dengan menghadirkan sejumlah nama dari Brasil, Kolombia, hingga Argentina. Namun, kebijakan ini juga memicu berbagai reaksi dari suporter, terutama karena hanya ada satu pemain asing berposisi striker.
Nama terbaru yang diumumkan adalah Luiz Gustavo Tavares, bek tengah asal Brasil. Pemain berusia 31 tahun itu diperkenalkan pada Senin (4/8) dan langsung memicu perdebatan panas di kalangan Aremania. Banyak suporter merasa kecewa karena sektor depan dianggap belum diperkuat secara serius. Apalagi, Luiz Gustavo adalah pemain bertahan keempat dari Brasil yang direkrut musim ini.
Luiz Gustavo memiliki nilai pasar Rp 434,54 juta dan sebelumnya bermain untuk Ituano di Serie C Brasil. Dia tampil dalam 15 laga dengan 8 kartu kuning dan total 1.251 menit bermain. Meski demikian, banyak Aremania mengkritik perekrutan pemain ini karena dianggap tidak sesuai dengan kebutuhan tim.
Di sektor kiper, Lucas Frigeri menjadi yang paling senior dengan usia 36 tahun dan nilai pasar Rp 869,08 juta. Eks Madura United ini tampil dalam 38 pertandingan dan mencatatkan 9 clean sheet. Di lini belakang, Odivan Koerich diboyong dari Clube Náutico Capibaribe. Bek kaki kiri berusia 26 tahun ini memiliki nilai pasar Rp 1,74 miliar.
Masih dari Brasil, Yann Motta kembali ke Indonesia setelah sempat memperkuat Persija Jakarta pada 2021. Bek setinggi 1,90 meter ini punya nilai pasar Rp 4,35 miliar dan dikenal punya gaya bertahan yang keras. Sektor gelandang bertahan juga semakin padat dengan kehadiran Pablo Oliveira dan Betinho. Pablo punya nilai pasar Rp 2,17 miliar namun saat ini tengah pemulihan cedera ligamen, sedangkan Betinho yang eks PSS Sleman dibanderol Rp 1,74 miliar.
Arema FC juga diperkuat gelandang tengah asal Kolombia Julian Guevara, dengan nilai pasar Rp 2,61 miliar. Sudah sejak 2023, dia membela Singo Edan dan mencatatkan 50 pertandingan dengan kontribusi 3 gol dan 2 assist. Di lini kreatif, Arema FC mendatangkan Valdeci Moreira yang bisa bermain sebagai gelandang serang maupun winger. Nilai pasarnya Rp 1,30 miliar dan sebelumnya membela Associação Olímpica de Itabaiana di Brasil.
Sayap kiri dipercayakan kepada Paulinho Moccelin, pemain lincah dengan nilai pasar tertinggi di tim yakni Rp 5,21 miliar. Eks pemain Brusque ini terkenal dengan gaya bermain eksplosif meski punya catatan kartu cukup banyak. Di sisi kanan, Arema FC memilih Ian Puleio asal Argentina yang terakhir bermain di FK Decic, Montenegro. Dengan nilai pasar Rp 2,61 miliar, Puleio dianggap sebagai opsi yang fleksibel di sektor sayap.
Satu-satunya striker asing yang dimiliki Arema FC saat ini adalah Dalberto Luan Belo. Pemain asal Brasil ini punya nilai pasar Rp 3,91 miliar dan jadi tumpuan utama di lini depan. Dalberto tampil impresif dengan catatan 17 gol dari 38 laga musim lalu bersama Arema FC. Namun Aremania menganggap beban terlalu besar jika hanya mengandalkan satu striker asing.
Kritik dari suporter tak lepas dari kebutuhan tim yang dianggap belum ideal secara ofensif. Sementara sektor bertahan dan tengah kini sudah sangat padat dan mendalam. Dengan pelatih baru Marquinhos Santos, Arema FC tampaknya mengusung pendekatan yang lebih defensif musim ini. Hal itu terlihat dari komposisi pemain dan gaya transfer yang mereka tunjukkan.
Skuad Arema FC saat ini cukup lengkap secara kuantitas, dengan kombinasi pemain lokal dan asing yang variatif. Namun tetap saja, kebutuhan akan tambahan striker asing masih jadi desakan keras dari fans. Arema FC bisa saja menambah pemain asing jika regulasi berubah atau ada slot yang tersedia karena cedera atau pemutusan kontrak. Namun hingga kini, komposisi 11 pemain asing sudah dikunci.
Total nilai pasar sebelas pemain asing itu jika dijumlahkan menyentuh angka Rp 27,03 miliar. Angka ini menunjukkan Arema FC tak segan berinvestasi besar untuk bersaing di musim 2025/2026. Meski begitu, nilai besar belum tentu menjamin hasil instan di lapangan. Konsistensi dan kecocokan taktik pelatih akan jadi penentu perjalanan Arema FC musim ini.
Dengan segala harapan Aremania yang membuncah, Arema FC dituntut tampil lebih garang dan tajam, bukan hanya solid di belakang. Pertanyaannya, cukupkah satu striker asing untuk mewujudkan ambisi besar Singo Edan?