InfoMalangRaya.com– Seorang wanita tentara Australia dan suaminya ditangkap dan masing-masing dikenai dakwaan menjadi mata-mata untuk Rusia.
Penyidik mengatakan pasangan itu – keduanya kelahiran Rusia dan sudah berstatus warga negara Australia – mendapatkan materi Australian Defence Force (ADF) yang kemudian dibagikan ke Moskow.
Meskipun demikian, polisi Australia mengatakan tidak ada rahasia militer yang teridentifikasi dibocorkan oleh suami-isteri tersebut.
Ini untuk pertama kalinya UU interferensi asing yang lebih ketat – yang mulai diberlakukan oleh Australia pada 2018 – dipakai untuk menjerat pelaku tindak kejahatan spionase.
Kira Korolev, seorang prajurit wanita angkatan darat berusia 40-an tahun, dan suaminya Igor Korolev yang berusia 62 tahun pada hari Jumat (12/7/2024) dihadirkan di pengadilan di Brisbane. Masing-masing dikenai satu dakwaan bersiap untuk melakukan tindak pelanggaran spionase – yang diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara.
PM Australia Anthony Albanese mengatakan sudah mendapatkan penjelasan lengkap dari badan-badan keamanan nasional tetapi menolak untuk memberikan komentar tentang kasus itu karena sudah masuk ranah pengadilan.
Reece Kershaw, komisioner Australian Federal Police (AFP), mengatakan bahwa pasangan tersebut sudah bermukim di Australia lebih dari satu dekade sebelum pelanggaran yang dituduhkan terjadi dan keduanya sudah menjadi warga negara Australia sejak beberapa tahun silam.
Igor worked berwirausaha sendiri, sementara istrinya Kira merupakan teknisi sistem informasi di Angkatan Darat Australia, posisi yang memungkinkan dirinya bisa mengakses materi-materi berkaitan dengan keamanan nasional Australia, menurut polisi.
Kershaw menduga Kira bepergian ke Rusia saat mengambil cuti dari ADF, kemudian menyuruh Igir untuk mengakses akun kerjanya dan mengirimkan materi sensitif sehingga dia dapat meneruskannya ke pihak Rusia.
Penyelidikan apakah ada materi yang benar-benar sudah terkirim ke pihak Rusia masih ditelusuri, kata Kershaw, seraya menambahkan bahwa kedua orang itu bisa dikenai dakwaan berlapis.
Baik Kershaw maupun bos dinas intelijen Australia – yang bersama-sama berbicara kepada media dalam konferensi pers hari Jumat – menolak menjawab pertanyaan tentang dokumen apa yang dibocorkan atau bagaimana pihak berwenang mengetahui bahwa kedua orang itu melakukan aksi spionase.
Burgess hanya mengatakan bahwa ancaman spionase itu “benar-benar ada”.
“Banyak negara berusaha mencuri rahasia Australia. Kita tidak boleh naif dan tidak boleh berpuas diri,” kata Burgess, seperti dilansir BBC.
“Jika Anda memata-matai di negara ini, kami akan mencari Anda. Jika Anda dimata-matai di negara ini, kami akan mencari Anda,” imbuhnya.
Kershaw menegaskan bahwa sekutu-sekutu Australia bisa “yakin” bahwa negaranya mampu mengidentifikasi dan mengatasi ancaman spionase atau upaya interferensi dari pihak asing.
Dalam sebuah pernyataan, ADF mengatakan pihaknya mengetahui bahwa seorang anggotanya telah ditangkap dan pihaknya menanggapi serius semua isu pelanggaran terhadap keamanan negara.*
Tentara Australia dan Suaminya Didakwa Mata-mata Rusia
