Terdampak Pemindahan Jaringan, 4.000 Pelanggan Perumdam Among Tirto Diimbau Tampung Air Bersih

admin 29 Views
3 Min Read

InfoMalangRaya – Ribuan warga pelanggan Perumdam Among Tirto Kota Batu di Kecamatan Bumiaji terpaksa diimbau menampung air bersih sejak hari ini, Senin (22/4/2024). Pasalnya, para pelanggan itu terdampak adanya pemindahan jaringan air bersih pipa 10″ di daerah Kecamatan Bumiaji pada Selasa 23 April 2024.
Total sekitar 4.000 lebih pelanggan yang terdampak di 14 titik yang akan terdampak. Yang mana selama pemindahan pipa saluran air bersih bakal mati sementara. Direktur Perumdam Among Tirto Kota Batu, Edi Sunaedi mengatakan pemindahan jaringan air bersih pipa 10 dilakukan di Jembatan Sukorame Jalan Mawar Putih Dusun Sukorembug, Desa Sidomulyo, Kecamatan Batu.  “Kami sampaikan kepada seluruh pelanggan terdampak untuk menampung air mulai hari ini (Senin). Sebab perbaikan dilakukan mulai Selasa besok,” kata Edi, Senin (22/4/2024). Dirincikan, wilayah yang terdampak di antaranya Jl. Abdul Gani, Jl. Gajahmada, Jl. A. Yani, Jl. WR. Supratman, Alun-Alun Kota Batu, Jl. Suropati, lalu Jl. Kapten Ibnu dan sekitarnya. Selain itu juga di Jl. Agus Salim, Jl. Mustari, Jl. Diran, Jl. Imam Bonjol, Jl. Darsono, Jl. Sudarno, dan Jl. Karate. “Lama perbaikan kemungkinan hanya sekitar lima jam namun normalisasi tekanan saluran biasanya membutuhkan waktu satu hari. Namun kami targetkan bisa selesai secepatnya agar pelayanan air bersih di 14 titik bisa kembali terlayani,” ujarnya. Untuk diketahui, pada 9 Februari 2023 jaringan Perumdam Among Tirto yang melalui Jembatan Sukorame sempat terputus akibat diterjang banjir. Sehingga untuk sementara waktu dibuatkan jaringan baru pipa sementara yang ditanam di luar Jembatan Sukorame. Terpisah, Kepala DPUPR Kota Batu Alfi Nurhidayat mengatakan pihaknya telah melakukan perbaikan pondasi jembatan utama yang sempat rusak diterjang banjir satu tahun lalu. 
Perbaikan pondasi dilakukan pada sayap jembatan. “Perbaikan sayap jembatan atau bagian dari bangunan bawah jembatan telah kami lakukan,” jelas Alfi. Dikatakan, sayap jembatan yang sebelumnya diterjang banjir berfungsi untuk menahan tegangan tanah dan memberikan kestabilan pada posisi tanah terhadap jembatan khususnya pada abutment jembatan. Alfi menjelaskan, Abutment sendiri yakni bangunan bawah jembatan yang terletak pada kedua ujung pilar-pilar pondasi jembatan yang berfungsi sebagai pemikul seluruh beban dinamis atau hidup seperti beban angin, kendaraan. Lalu beban mati, beban gelagar jembatan pada jembatan. Berdasarkan kajian tenis DPUPR bahwa secara konstruksi pondasi jembatan Sukorame Desa Sidomulyo masih aman. “Ini dibuktikan dengan tidak adanya penurunan (settlement) di struktur lantai maupun perkerasan jembatan. Sehingga hanya perlu dilakukan perbaikan pada sayap jembatan,” tambahnya.

Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Exit mobile version