Infomalangraya.com –
Regulator dengan Administrasi Keselamatan Lalu Lintas Jalan Raya Nasional (NHTSA) membuka penyelidikan yang melibatkan kecelakaan fatal yang melibatkan Tesla Model Y. Kecelakaan itu, yang terjadi pada 19 Juli, menemukan Tesla menabrak truk trailer-traktor di Virginia, melukai pengemudi secara fatal. mobil. Regulator ini percaya bahwa pengemudi Tesla berusia 57 tahun itu mengandalkan program bantuan pengemudi lanjutan perusahaan pada saat kecelakaan itu terjadi.
Kantor Sheriff Kabupaten Fauquier memberikan perincian lebih lanjut tentang kecelakaan itu, dengan mengatakan bahwa trailer traktor berusaha berbelok ke jalan raya dari halte truk ketika Tesla menabrak samping dan meluncur di bawah trailer. Pengemudi Tesla dinyatakan meninggal di tempat kejadian. Sedangkan untuk pengemudi truk, pihak berwenang mengeluarkan surat panggilan karena mengemudi secara ugal-ugalan.
Panggilan tersebut menunjukkan bahwa pihak berwenang menyalahkan pengemudi truk atas insiden tersebut, tetapi program bantuan Tesla seharusnya memperhitungkan kesalahan yang berasal dari orang lain di jalan, demikian penyelidikan NHTSA. Untuk itu, regulator keselamatan telah mengalami kecelakaan yang melibatkan kendaraan Tesla dan algoritme bantuan lanjutannya. Secara keseluruhan, agensi mencurigai 23 kematian sejak 2016.
Pada tahun 2021, Dewan Keselamatan Transportasi Nasional (NTSB) untuk pengemudian otonom, menyatakan dalam suratnya bahwa “Tesla sedang menguji teknologi AV yang sangat otomatis di jalan umum tetapi dengan persyaratan pengawasan atau pelaporan yang terbatas.”
Teknologi Autopilot milik Tesla dimaksudkan untuk mengarahkan, mempercepat, dan mengerem di dalam jalur kendaraan, sementara sistem yang ditingkatkan membantu dengan berpindah jalur di jalan raya. Tesla mengatakan sistemnya tidak benar-benar otomatis dan membutuhkan pengawasan manusia yang aktif. Perusahaan belum menanggapi permintaan komentar oleh Reuters mengenai kecelakaan terbaru ini dan penyelidikan yang baru dibuka.
