The Ballad of Songbirds and Snakes

Oleh admin

Infomalangraya.com –

Share
Tweet
Share
Share
Email

Film perdana “The Hunger Games” (2012) tayang lebih dari satu dekade lalu. Kini prekuel yang sangat dinanti-nantikan, “The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes” akhirnya tayang di layar lebar. Film berdurasi 2 jam 37 menit ini mengisahkan masa muda Coriolanus Snow sebelum ia naik tahta menjadi President Snow. Lewat film ini pula lah, penonton diberi sajian lengkap, langkah demi langkah yang dilakukan dan dialami oleh Snow semasa muda.
Keputusan Francis Lawrence (“Constantine“, “I Am Legend“) untuk memadatkan seluruh cerita novel BoSS ke dalam satu film panjang, alih-alih menjadikannya dua bagian film terpisah merupakan langkah brilian. Meski hal ini berbuntut durasi film yang panjang, namun penonton jadi bisa menikmati alur cerita film ini dengan lebih seksama, tanpa harus menunggu satu tahun kemudian untuk mengetahui konklusinya. Seperti apa?

Berlatar 64 tahun sebelum sang legenda, Katniss Everdeen memporak-porandakan The annual Hunger Games, kita diperkenalkan pada sosok Coirolanus Snow (Tom Blyth, “Billy The Kid“). Putra dari Crassus Xanthos Snow, seorang mayor jendral terkemuka di masa pemberontakan pertama di Panem. Ingin mengikuti jejak almarhum ayahnya, Coryo berusaha dengan sekuat tenaga untuk naik ke posisi puncak di akademi para elit yang hanya bisa dihadiri oleh pemuda-pemudi terbaik panem.
Meski berhasil menjadi yang terbaik, ternyata hal itu belum cukup, tiba-tiba saja sang dekan Casca Highbottom (Peter Dinklage, “Game of Thrones“) mengubah kriteria dan mendorong semua murid akademi yang akan lulus untuk menjadi mentor dari para tribute di The 10th annual Hunger Games.
Sialnya, atau untungnya? Coryo dipasangkan dengan Lucy Gray Baird (Rachel Zegler, “West Side Story“) dari District 12. Berbeda 180 derajat dari Katniss Everdeen yang tangguh dan pemburu handal, Lucy Gray adalah seorang entertainer, penyanyi yang merupakan bagian dari penghibur keliling di Panem. Berhasilkah Coryo memandu Lucy Gray ke puncak kemenangan?

Dunia mungkin belum kenal dengan Tom Blyth yang berperan sebagai Coriolanus Snow muda, namun bagi siapapun yang menyaksikan film BoSS, pasti bisa dengan mudah akan jatuh hati pada kualitas akting yang ia tampilkan. Blyth yang memang memiliki paras menawan dan juga sangat mirip dengan Donald Sutherland mampu memerankan semua kompleksitas emosi yang dipancarkan lewat mata birunya di setiap adegan.
Rachel Zegler yang tampil brilian di “West Side Story”nya Steven Spielberg (“Schindler’s List“) memamerkan kualitas akting maupun tarik suaranya. Dalam BoSS, Zegler beberapa kali menyanyikan lagu, bahkan ada adegan dimana ia harus menyanyi demi menyelamatkan dirinya. Chemistry antara Zegler dan Blyth berpercik dengan panas dalam film ini.
Selain kedua pemeran utama, para pemeran pendukung juga tampil maksimal, mulai dari Jason Schwartzman (“Moonrise Kingdom“) sebagai “Lucky” Flickerman sang TV host yang memandu the Hunger Games, hingga Viola Davis (“The Woman King“) yang berperan sebagai Dr. Volumnia Gaul, sang mad scientist yang bertanggung jawab untuk merancang segala intrikasi di dalam The Hunger Games.
Tak lupa pula ada Peter Dinklage yang berperan sebagai Casca Highbottom, seorang dekan pemabuk yang memiliki andil dalam kelahiran The Hunger Games di masa awal. Semua aktor dan aktris yang terlibat tampil brilian. Jika ada kekurangan dalam film ini, mungkin di kualitas CGI yang terasa kasar dan kurang realistis. Selain itu, semuanya mantap dan film BoSS wajib ditonton di layar IMAX! “The Hunger Games: The Ballad of Songbirds and Snakes” tayang mulai 15 Oktober 2023 di Indonesia.
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com

Kamu mungkin menyukai berita ini

Tinggalkan komentar