The Little Girl at the Window

admin 229 Views
29 Min Read

Infomalangraya.com –

Share
Tweet
Share
Share
Email

Jika kamu termasuk penyuka film animasi Jepang, terutama anime yang menawarkan genre drama, “Totto Chan: The Little Girl at the Window” atau “Madogiwa no Totto-chan“/(窓ぎわのトットちゃん) bisa menjadi pilihan untuk ditonton pada awal bulan Mei ini. Film berdurasi 1 jam 54 menit ini diangkat dari buku autobiografi yang ditulis oleh Totto-chan sendiri, alias Tetsuko Kuroyanagi.
Kuroyanagi adalah seorang selebriti Jepang yang juga merupakan UNICEF Goodwill Ambassador serta seorang filantropis yang bekerja keras untuk melatih aktor dan aktris tuna rungu secara profesional untuk berkarya di teater live. Konon Kuroyanagi terdorong untuk menulis kisah masa kecilnya saat menjadi murid SD di Tomoe Gakuen segera setelah ia mendengar banyak anak-anak yang menolak untuk masuk sekolah di masa itu. Seperti apa kisahnya?

Totto-chan (Liliana Oono/大野 りりあな) yang penuh semangat dan periang memiliki kepribadian yang sangat ekstrovert. Bukan hanya itu, gadis cilik talkative ini juga seringkali tenggelam dalam dunianya sendiri dan tak segan untuk melakukan apa yang ingin dilakukan, tanpa mengindahkan sekelilingnya. Tak heran ia kerap kali mengganggu kegiatan belajar di sekolahnya. Sampai-sampai para guru pun angkat tangan dan meminta sang ibu, Cho Kuroyanagi (Anne Watanabe/渡辺 杏, “Platinum Data“) untuk memindahkan Totto-chan dari sekolah mereka.
Beruntung Ibu Totto-chan menemukan Tomoe Gakuen yang dipimpin oleh kepala sekolah Sôsaku Kobayashi (Koji Yakusho/Hashimoto Kōji (橋本 広司), “Perfect Days“) dan segera memindahkan Totto-chan ke sekolah tersebut. Di Tomoe Gakuen, Totto Chan mendapatkan pendekatan belajar yang lebih fleksibel dan menyenangkan. Tak hanya melatih kecerdasan otak, tapi juga kesehatan tubuh. Banyak kurikulum non-orthodox yang diterapkan Kobayashi Sensei untuk memaksimalkan potensi setiap anak didiknya di Tomoe Gakuen.
Tentu saja, Totto-chan juga berteman dekat dengan murid-murid lain di Tomoe Gakuen, salah satunya adalah seorang anak laki-laki pengidap Polio yang gemar membaca buku. Totto-chan dan anak-anak murid Tomoe Gakuen hidup bahagia ditengah-tengah perang dunia ke-II yang berkecamuk. Meski demikian, tampaknya efek buruk perang mulai terasa oleh Totto-chan dan kawan-kawannya. Bagaimana hal ini mempengaruhi kehidupan bersekolah Totto-chan?

Ada baiknya jika kamu menonton “Totto Chan: The Little Girl at the Window” tanpa mengetahui plot penuh dari cerita versi bukunya untuk pengalaman sinematik yang lebih imersif. Penggambaran dunia dan kehidupan masyarakat Jepang di tahun 1940’an sungguh menarik untuk disaksikan. Meski tidak semuanya happy karena perang, namun keluarga Totto-chan dan banyak masyarakat Jepang lain melakukan apa yang mereka bisa untuk terus bisa hidup normal.
Penggambaran inilah yang menonjol dari anime Totto-chan. Jatuh bangun kehidupan masyarakat Jepang di masa perang dunia ke-2 dilihat dari kacamata seorang anak kecil usia 7 tahun yang ceria dan penuh warna. Ada banyak nilai-nilai kehidupan yang bisa diambil dari kisah Totto-chan, mulai dari fakta bahwa kecerdasan anak tak hanya melulu dilihat dari segi akademik, hingga sesulit apapun masalah yang ada, bisa dihadapi dengan attitude yang positif.
Film Totto-chan sendiri Diproduksi oleh Shin-Ei Animation, sebuah studio animasi legendaris yang memproduksi film serta serial televisi Doraemon dan Crayon Shin-chan. Jadi, penonton bisa yakin bahwa kualitas animasi yang ditawarkan juga mumpuni dan sangat sinematik. Ayo tonton film Totto-chan di bioskop-bioskop Cinepolis mulai 1 Mei 2024 di Indonesia!
Jangan lupa untuk LIKE kita di Facebook, Follow Twitter dan Instagram TipsPintar.com. Ditambah lagi, biar gak ketinggalan video-video menarik dari kita, jangan lupa Subcribe YouTube Channel TipsPintar.com

TAGGED:
Share This Article
Leave a comment

Tinggalkan BalasanBatalkan balasan

Exit mobile version