InfoMalangRaya.com– Tiga truk trailer pembawa bantuan kemanusiaan senilai US$1,5 juta (sekitar 23,8 miliar rupiah) yang sebagian merupakan sumbangan dari rakyat Malaysia untuk rakyat Palestina, akan berangkat dari wilayah Mesir menuju Jalur Gaza paling lambat pada hari Senin.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal InfoMalangRaya (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Tiga truk trailer sepanjang 12 meter membawa bantuan tersebut berangkat dari kota Kairo menuju Al-Arish, terletak 45 kilometer jauhnya dari perbatasan Rafah yang memisahkan wilayah Mesir dan Gaza.
Wakil Presiden Muslim Care Malaysia (MCM) Mohd Johari Ismail mengatakan pekerjaan mengemas bantuan dan menaikkannya ke atas truk dimulai pada hari Jumat (27/10/2023) dengan bantuan para sukarelawan MCM yang berada di Kairo.
Mohd Johari mengatakan MCM membelanjakan lebih dari RM500.000 untuk membeli barang-barang yang dibutuhkan dari RM1,5 juta yang sejauh ini sudah dikeluarkan untuk keperluan pengiriman bantuan ke Palestina. Bantuan tersebut sebagian besar disalurkan langsung ke MCM Palestina di Gaza yang dipimpin oleh warga setempat bernama Ahmad Abu Ayesh.
“Untuk bantuan dari Mesir, MCM dan Muslim Care Mesir bekerja sama dengan organisasi nonpemerintah internasional Miles of Smiles, yang bermarkas di London yang juga mencakup berbagai LSM dari Inggris, Yordania,Turki dan Swedia.
“Makanan yang akan dikirim ke Gaza antara lain daging kaleng, ikan dan kacang-kacangan, tepung terigu, keju, teh bubuk, permen, dan air minum dalam kemasan. Barang-barang tersebut dikemas dalam kotak-kotak kecil masing-masing berisi delapan kilogram,” kata Mohd Johari dalam pernyataan yang dirilis hari Sabtu (28/10/2023) seperti dikutip Bernama.
Bantuan medis yang dikirim antara lain perban pembalut luka, kursi roda, tempat tidur, tandu beroda, tongkat jalan, scanner dan mesin ECG (electrocardiogram) untuk jantung.
Menurutnya, Al-Arish kini menjadi pusat pengumpulan barang bantuan untuk Gaza dan sebuah stadion digunakan untuk tujuan tersebut.
“Pemerintah Mesir berencana membuka rumah sakit lapangan di kota tersebut sebelum melonggarkan kontrol gerbang perbatasan untuk merawat ribuan warga Palestina yang terluka,” imbuhnya.
Masuknya truk pengangkut bantuan darurat ke Gaza masih dibatasi, sejauh ini hanya 74 truk pengangkut bantuan pangan dan obat-obatan yang diperbolehkan melewati perlintasan Rafah sementara ratusan lainnya masih tertahan.
Mohd Johari mengumumkan bahwa Miles of Smiles mengadakan pertemuan dengan Egyptian Red Crescent Society guna merancang kerja sama, tetapi staf mereka rupanya tidak diperbolehkan memasuki Gaza.
Oleh karena barang bantuan saja yang diperbolehkan masuk, sekarang ERCS memusatkan operasi dan aktivitas mereka di Al-Arish, kata Mohd Johari.
Dia juga mengatakan bahwa MCM kecewa karena tim kemanusiaannya tidak memperoleh izin dari otoritas Mesir untuk mendampingi konvoi tiga truk trailer tersebut ke Al-Arish. Meskipun demikian, dia memastikan rakyat Malaysia bahwa misi pengiriman bantuan mereka akan terlaksana.
Beberapa pihak yang bekerja sama dengan MCM dalam pengiriman bantuan kemanusiaan ke Palestina dalam peperangan kali ini antara lain Muslim Consumers’ Association of Malaysia (PPIM), Perdana Global Peace Foundation (PGPF), Pertubuhan Khidmat Umah (PKU) dan One Nation.
MCM juga ambil bagian dalam Op Ihsan yang dikoordinasikan oleh Wisma Putra, yang mana gabungan 45 LSM asal Malaysia terlibat dalam pengiriman 50 ton bantuan bernilai RM7 juta dengan menggunakan pesawat terbang yang dijadwalkan bertolak ke Al-Arish pada 3 November.*