Tim Wushu Jawa Timur Dominasi PON Bela Diri Kudus 2025
Pada even Pekan Olahraga Nasional (PON) Bela Diri Kudus 2025 yang berlangsung di Djarum Arena, Kaliputu, Kudus, Jawa Tengah, Tim Wushu Jawa Timur berhasil mempertahankan dominasinya dengan meraih gelar juara umum. Pertandingan ini diikuti oleh berbagai daerah dari seluruh Indonesia dan menjadi ajang bergengsi dalam cabang olahraga wushu.
Dalam pertandingan ini, Tim Arek-Arek Suroboyo berhasil mengumpulkan total 13 medali emas, 7 perak, dan 4 perunggu dari 36 medali emas yang diperebutkan. Medali tersebut berasal dari tiga nomor yaitu Taolu, Kungfu, dan Sanda. Prestasi ini menunjukkan kekuatan atlet-atlet Jawa Timur dalam cabang olahraga wushu.
Posisi runner up ditempati oleh DKI Jakarta dengan raihan 11 emas, 11 perak, dan 3 perunggu. Di posisi ketiga, Jawa Tengah mencatatkan 5 emas, 6 perak, dan 11 perunggu. Sumatera Utara berada di posisi keempat dengan 3 emas, 3 perak, dan 5 perunggu. Sementara itu, Jawa Barat mengoleksi 2 emas, 3 perak, dan 4 perunggu.
Bali dan Jambi juga turut serta dalam kompetisi ini. Bali berhasil meraih 2 emas, 2 perak, dan 3 perunggu, sedangkan Jambi mendapatkan 1 emas, 2 perak, dan 4 perunggu.
Perkembangan Atlet Sanda yang Menggembirakan
Salah satu hal menarik dalam PON Bela Diri Kudus 2025 adalah perkembangan atlet Sanda dari berbagai daerah. Kerja keras Pengurus Besar Wushu Indonesia (PB WI) pimpinan Airlangga Hartarto mulai terlihat. Bukan hanya kualitas atlet Taolu saja, tetapi prestasi atlet Sanda juga semakin berkembang.
Dari 11 medali emas Sanda yang diperebutkan, Jawa Tengah masih menjadi yang teratas dengan koleksi 4 emas, 2 perak, dan 3 perunggu. Namun, beberapa daerah yang sebelumnya tidak dianggap sebagai pesaing utama berhasil menembus partai final.
Jawa Timur, Kalimantan Barat (Kalbar), dan Kalimantan Utara (Kaltara) masing-masing memiliki satu atlet yang masuk ke babak final. Contohnya, Denok Tri Wahyuni di kelas 52kg putri, Achmad Naafi di kelas 52kg putra, dan Fitrah A Yudha Faturahman di kelas 65kg putra. Selain itu, Kalbar dan Kaltara juga memiliki atlet yang berhasil melaju ke babak akhir.
Penilaian dari Para Pelaku Olahraga
Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Sanda PB WI, Sudarsono, mengatakan bahwa keberhasilan atlet Sanda dari Jawa Timur, Kalbar, dan Kaltara merupakan kabar gembira. “Selama ini Sanda memang dikuasai oleh Jawa Tengah, Sumut, dan DKI Jakarta. Tetapi, kini atlet dari Jatim, Kalbar, dan Kaltara sudah mulai bergerak,” ujarnya.
Sherly Hoediono, Manajer Tim Wushu Jawa Timur, menyampaikan bahwa keberhasilan atlet Jawa Timur tidak lepas dari kepiawaian Ketua Pengprov WI Jawa Timur M Ali Affandi dan dukungan dari KONI Jawa Timur.
Sementara itu, Hendra Radianto, Ketua Harian WI Kaltara, menjelaskan bahwa keberhasilan anak asuhannya dalam menembus final merupakan hasil dari program pembinaan jangka panjang.
Apresiasi atas Terobosan PON Bela Diri
Sekjen PB WI Ngatino memberikan apresiasi terhadap KONI Pusat yang mampu melakukan terobosan dengan menggelar PON Bela Diri. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Bakti Olahraga Djarum Foundation yang menjadi sponsor dalam event ini.
“Kehadiran PON Bela Diri ini bukan hanya menambah jam terbang atlet tetapi juga bisa mendorong prestasi olahraga wushu ke jenjang internasional,” tegasnya.







